Kudus dan Bangkalan Merah, Airlangga Klaim Covid-19 Masih Terkendali
Sejumlah daerah seperti Kudus dan Bangkalan mengalami peningkatan kasus Covid-19 usai libur Panjang lebaran. Namun, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengklaim kasus Covid-19 di Tanah Air secara umum masih terkendali.
"Secara umum, kasus harian dan kasus aktif masih terkendali," kata Airlangga saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (7/6).
Ia mencatat, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada 6 juni sebesar 5,3%. Menurutnya, angka tersebut lebih baik dari rata-rata kasus aktif di tingkat global sebesar 7,5%.
Selain itu, angka kesembuhan nasional pada 6 Juni sebesar 91,9%, lebih baik dari angka di tingkat global sebesar 90,3%. Meski, angka kematian di Indonesia sebesar 2,8%, masih lebih tinggi dari kematian di global sebesar 2,1%.
Berikut adalah Databoks peningkatan kasus harian Covid-19 di Indonesia:
Ia mengaku, jumlah kasus di Indonesia juga lebih baik dari negara tetangga. Jumlah kasus mingguan di Indonesia sebesar 147 orang per 1 juta penduduk. Sementara, jumlah kasus mingguan di Malaysia sebesar 1.607 orang per 1 juta penduduk, India 662 orang per 1 juta penduduk, dan Perancis 731 orang per 1 juta penduduk.
Namun, Airlangga memprediksi kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi. "Sesudah liburan Idul Fitri diperkirakan akan ada kenaikan dalam rentang dua minggu ke depan," ujar dia.
Pemerintah pun terus mengawasi provinsi yang memberikan andil hingga 65% terhadap kasus aktif nasional. Wilayah itu meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, dan Riau. Ia juga mencatat, Pulau Jawa telah memberikan kontribusi sebesar 52,4% terhadap kasus aktif nasional.
Selain itu, pemerintah juga memerhatikan wilayah yang mengalami peningkatan keterpakaian kasur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR). "BOR yang di atas 5% ialah Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jambi, dan Riau," katanya.
Sebelumnya, kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur melonjak. Pada Minggu, 6 Juni 2021, pemerintah mendeteksi terjadi tambahan 25 kasus dalam sehari. Angka ini naik enam kali lipat dari hari sebelumnya.
Peningkatan kasus Covid-19 mulai merangkak naik usai libur Lebaran. Setelah tak ada penambahan kasus pada 13-14 Mei 2021, kasus Covid-19 kemudian bertambah perlahan saban hari.
Lonjakan kasus Covid-19 mengakibatkan rumah sakit setempat menutup pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada 5-8 Juni 2021. Keputusan tersebut untuk melindungi tenaga kesehatan yang membantu para pasien Covid-19, setelah beberapa di antaranya ikut terpapar dan meninggal dunia. Alhasil, sejumlah pasien Covid-19 dari Kabupaten Bangkalan dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.
Tak hanya itu, kenaikan kasus virus corona juga terjadi di Kudus, Jawa Tengah. Lonjakan pasien positif corona mencapai 30 kali lipat dalam sepekan terakhir.
Kenaikan kasus itu membuat kondisi rumah sakit di Kudus terancam. “Naik dari 26 menjadi 929 kasus,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Jumat (4/6).
Untuk mencegah penularan virus corona, masyarakat diimbau untuk terus menjalankan protokol Kesehatan. Wiku menjelaskan, Gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun terbukti paling efektif untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan