Pemerintah Akan Impor Tabung Oksigen untuk Memenuhi Kebutuhan RS

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi. Lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan sejumlah rumah sakit mengalami kekurangan pasokan oksigen.
Penulis: Agustiyanti
6/7/2021, 08.32 WIB

Pemerintah berencana mengimpor tabung oksigen untuk melayani pasien Covid-19 di berbagai kamar perawatan darurat rumah sakit di sejumlah daerah. Berbagai rumah sakit dilaporkan mengalami kekurangan persediaan oksigen akibat lonjakan kasus Covid-19

"Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk mengimpor tabung 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Senin.

Budi mengatakan proses distribusi oksigen liquid ke rumah sakit dalam volume besar menggunakan tanki dianggap kurang maksimal memenuhi kebutuhan pasien. Mayoritas rumah sakit lebih banyak yang menggunakan tabung oksigen karena tambahan kamar darurat, sehingga tidak menggunakan oksigen yang sifatnya liquid.

"Sehingga kami juga melihat ada sedikit isu di distribusi yang bisa kirim langsung masukkan ke tangki besar liquid untuk didistribusikan dengan jaringan oksigen, sekarang harus dilakukan dalam bentuk tabung," katanya.

Budi melaporkan kapasitas produksi oksigen nasional saat ini berjumlah total 866 ribu ton per tahun. Namun, utlisasi pabrik oksigen hanya mencapai 75%. Alhasil, menurut dia, jumlah produksi riil oksigen setiap tahun adalah 640 ribu ton.

Sekitar 75 persen atau setara 458 ribu ton di antaranya selama ini digunakan untuk memenuhi oksigen industri seperti produksi baja, nikel dan lainnya.

"Kuota untuk kebutuhan medis hanya 25 persen atau setara 181 ribu ton per tahun," kata Budi.

Pemerintah, menurut dia, saat ini sudah mendapatkan komitmen dari kementerian perindustrian agar konversi oksigen dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen atau setara 575 ribu ton demi memenuhi permintaan medis di tengah lonjakan COVID-19.

"Kebutuhan oksigen itu salah satunya akan dipasok ke rumah sakit di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana," katanya.

Berdasarkan data PATH, Indonesia membutuhkan 868.202 meter kubik oksigen per hari hanya untuk pasien Covid-19 hingga Kamis, 1 Juli 2021. Jumlah itu setara dengan lebih dari setengah kebutuhan oksigen Asia Tenggara.

 Kebutuhan oksigen Filipina dan Malaysia untuk menangani Covid-19 masih di bawah Indonesia, yaitu di atas 200 ribu meter kubik per hari. Filipna membutuhkan oksigen 259.302 meter kubik, sedangkan Malaysia memerlukan oksigen 259.041 meter kubik.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan