Satgas Soroti Anjloknya Angka Tes Covid-19 dalam Sepekan

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas melakukan tes usap kepada masyarakat yang hendak menerima suntikan vaksin Covid-19 yang digelar dari pintu ke pintu (door to door) di Cijantung, Pasar Rebo, Jakarat Timur, Rabu (14/7/2021).
26/8/2021, 19.22 WIB

Lonjakan kasus positif virus corona telah melandai dalam beberapa pekan terakhir. Namun, bersamaan dengan itu terjadi penurunan angka tes Covid-19 terutama dalam seminggu belakangan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mencatat, jumlah orang yang menjalani tes menurun selama lima minggu. Pada 18 Juli, orang yang diperiksa selama sepekan mencapai 1.146.793 orang. Sementara, jumlah pemeriksaan pada pekan ini 688.906 orang. "Sayangnya jumlah orang yang diperiksa juga mengalami penurunan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (26/8).

Namun, jumlah tersebut masih lebih tinggi dari sebelum periode puncak. Wiku mengatakan, jumlah orang yang diperiksa pada pekan ini masih lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan jumlah orang yang diperiksa sebelum terjadi lonjakan kasus.

Pada 16 Mei atau sebelum terjadi lonjakan, jumlah orang yang diperiksa secara mingguan hanya 203.510 orang. "Ini menandakan bahwa jumlah testing di Indonesia masih diupayakan terus, diperbaiki seiring berjalannya waktu," kata dia.

Wiku menambahkan, upaya mempertahankan kinerja tes masih menjadi tantangan. Terlebih, pengetesan harus dipastikan stabil pada kelompok prioritas, yaitu orang bergejala Covid-19 dan orang dengan riwayat kontak erat pasien positif.

Ia pun meminta masyarakat untuk mendukung penguatan testing dengan menjawab secara jujur ketika diperiksa, memiliki gejala Covid-19, atau mempunyai riwayat kontak erat. "Ini demi keselamatan bersama," katanya.

Di sisi lain, ia mengapresiasi penurunan positivity rate mingguan secara nasional. Pada periode 16-22 Agustus, positivity rate nasional mencapai 18,15% atau lebih rendah dari positivity rate saat terjadi lonjakan kasus sebesar 30,54%.

Meski begitu, angka di tingkat provinsi masih menjadi perhatian. Wiku mencatat, ada 11 provinsi dengan rasio positif di atas 30%, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Lampung, dan Aceh.

"Bahkan Aceh mencapai 51,55% menjadi yang tertinggi di Indonesia," katanya.

Reporter: Rizky Alika