Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Memicu Efek Negatif dalam Jangka Panjang?

Muhammad Zaenuddin|Katadata
16/9/2021, 11.10 WIB

Proporsi gejala cenderung menurun dari 68% di enam bulan pertama sejak dinyatakan negatif Covid-19, kemudian menjadi 49% setelah 12 bulan. Penurunan tersebut diamati dari berbagai kelompok pasien dengan tingkat keparahan penyakit berbeda. 

Adapun efek seperti kelelahan atau kelemahan otot menjadi yang paling sering dilaporkan penyintas Covid-19 yang disurvei pada kunjungan kedua, atau 12 bulan setelah dinyatakan negatif. Proporsi gejala tersebut turun dari 52% pada 6 bulan pertama, menjadi 20% pada 12 bulan.

Sementara itu, ada banyak gejala signifikan yang baru akan berkurang dari waktu ke waktu misalnya, kelelahan atau kelemahan otot, tidur kesulitan, rambut rontok, gangguan penciuman, dan gangguan rasa. Selain itu, penyintas Covid-19 yang dinyatakan negatif dalam 12 bulan memiliki lebih banyak masalah dengan mobilitas, nyeri atau ketidaknyamanan, kecemasan atau depresi, serta memiliki gejala lebih umum.

Penelitian juga menyampaikan, bahwa sebagian besar penyintas Covid-19 memiliki pemulihan fisik dan fungsional selama satu tahun berlanjut. Penyintas juga membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk bisa memulai kembali ke aktivitas dan pekerjaan normalnya. 

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa vaksin dirancang membentuk kekebalan tubuh tanpa risiko terkena penyakit. Umumnya, sistem imun akan memerintahkan badan untuk bereaksi, sebab tekanan darah meningkat sehingga sel imun dapat bersirkulasi.

Merasakan efek samping menandakan bahwa vaksin sedang bekerja dalam tubuh. Meski demikian, tak mengalami efek samping bukan berarti vaksin tak efektif. Itu artinya, setiap orang merespons vaksin secara berbeda.

“Tak ada korelasi antara absennya efek samping reaktogenik dan efikasi vaksin. Jadi, siapa pun yang tak merasakan efek samping juga dilindungi vaksin,” ujar Wakil Dekan Kesehatan Global NUS Saw Swee Hock School of Public Health, Profesor Hsu Li Yang, dikutip dari The Straits Times.

Respons individu terhadap vaksin berbeda-beda. Vaksin tetap bekerja pada individu yang tak merasakan efek samping. Setidaknya 20% individu tidak merasakan efek samping setelah imunisasi.

Kesimpulan

Anggapan masyarakat yang menyatakan vaksin bisa memberikan efek negatif jangka panjang adalah tidak tepat.  Pilihan untuk menjadi penyintas Covid-19 justru akan berisiko memperburuk kondisi kesehatan dalam waktu tertentu dan berisiko kematian. 

Adapun pesan masyarakat yang menyatakan tidak perlu vaksin juga sudah dinyatakan hoaks atau informasi keliru oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI. 

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan