Belum WFO 100% tapi Jakarta Sudah Kembali Macet, Ini Penyebabnya

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Suasana kemacetan saat jam pulang kerja pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (21/9/2021).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.\
4/11/2021, 14.34 WIB

 Padahal, sejak 21 Oktober lalu Transjakarta sudah beroperasi normal dengan kapasitas 100%, dari sebelumnya 50%.

Meski demikian, Transjakarta tetap menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat, baik di halte maupun di dalam bus.

Menurutnya, butuh waktu untuk mengembalikan okupansi angkutan umum bisa tercukupi sebagaimana sebelum pandemi.

Ia menambahkan, kuncinya yakni ada pada penyampaian informasi mengenai kapasitas angkutan umum kepada masyarakat luas.

 Selain itu, pemberian informasi mengenai penerapan protokol kesehatan di transportasi umum juga harus dilakukan secara masif, agar keraguan dan ketakutan masyarakat hilang dan kembali menggunakan transportasi umum untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 

"Jadi artinya apa? Kata kuncinya di sini adalah bagaimana kita memberi informasi kepada masyarakat bahwa angkutan umum sudah kembali normal dan save. Itu masalah kata kuncinya baru," katanya.

Selain meningkatkan kapasitas, pengelola moda transportasi umum telah memperpanjang jam operasional.
Langkah tersebut diharapkan semakin menarik minat masyarakat umum untuk menggunakan transportasi publik.

PT MRT Jakarta telah  memperpanjang jam operasional Moda Raya Terpadu (MRT) seiring PPKM Level 1 di ibu Kota.

Operasional kereta bawah tanah tersebut diperpanjang hingga 22.30 WIB. Sebelumnya, jam operasional MRT berakhir pada pukul 21.30 WIB.

Sedangkan jam dimulainya pelayanan tetap pada pukul 05.00 untuk Senin sampai Jumat dan 06.00 pada Sabtu dan Minggu.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi