PT Pertamina (Persero) menyatakan tangki yang terbakar di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah, telah berhasil dilokalisasi. Insiden yang terjadi pada pukul 19.10 WIB kemarin, Sabtu (14/11), menimpa tangki 36 T-102.
“Tangki ini berisi produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter,” kata General Manager Kilang Cilacap Eko Sunarno dalam keterangannya hari ini. Produk bahan bakar minyak atau BBM yang tidak terbakar telah Pertamina alihkan ke tangki lain.
Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir. Beberapa menit kemudian, aliran listrik padam yang membuat kondisi menjadi gelap gulita.
Sebagian warga yang bermukim di sekitar kilang sempat mengungsi ketika kebakaran. Namun, dari pantauan Antara, sejumlah warga terlihat beraktivitas di rumah masing-masing yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi kebakaran pada pagi tadi.
Salah seorang warga, Komudi (59) mengatakan, kebakaran di Kilang Cilacap tersebut merupakan yang kedua kali pada 2021. Sebelumnya, kebakaran terjadi pada bulan Juni 2021.
Ketika itu warga tidak sampai mengungsi. Kobaran apinya relatif kecil dan lokasinya jauh dari permukiman penduduk. "Tapi yang tadi malam, benar-benar mengungsi," katanya.
Ia mengatakan kebakaran yang terjadi kemarin serupa dengan peristiwa sebelumnya, yakni saat hujan lebat disertai petir. Sebelum terjadi kebakaran, beberapa kali terdengar suara sambaran petir yang cukup keras.
"Kalau tidak salah, petir kelima kena (ke tangki), bunyinya tidak begitu keras, cuma jep begitu. Itu perkiraan warga, kami tidak tahu persis kejadian sebenarnya, tahu-tahu sudah menyala seperti itu," katanya.
Komudi mengatakan asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut berdampak terhadap air hujan yang turun menjadi berwarna hitam. "Mobil saya yang berwarna putih, sekarang menjadi hitam karena terkena air hujan yang tercampur asap," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Area Manager Communications Relations and CSR Refinery Unit (RU) IV Cilacap - PT KPI Cecep Supriyatna mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan bagi warga yang mengungsi ke dua lokasi, yakni Aula Kelurahan Lomanis dan Masjid Baitul Munir, Lomanis.
Bantuan yang diberikan, yaitu 80 lembar selimut, 16 boks masker medis, 300 boks nasi lengkap dengan ratusan botol air mineral, enam set velbed, dan lima lembar karpet. "Kami kerahkan seluruh kebutuhan untuk warga yang terpaksa mengungsi akibat insiden ini," katanya.
Berdasarkan data Pertamina, jumlah pengungsi mencapai 80 orang. Di Aula Kelurahan Lomanis sebanyak 50 orang dan Masjid Baitul Munir sebanyak 30 orang. Pengungsian tidak berlangsung lama karena sejak kejadian kebakaran pada pukul 19.10 WIB, warga kembali ke rumah masing-masing pada pukul 23.12 WIB.