Presiden Joko Widodo resmi mengangkat Mayjen TNI Suharyanto sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mantan Panglima Kodam Brawijaya itu berjanji BNPB akan hadir dalam waktu singkat.
Jadi, masyarakat yang terdampak bencana bisa segera mendapatkan pertolongan pertama. Menurutnya, hal ini akan menjadi program yang ditonjolkan saat ia menjabat sebagai pimpinan BNPB.
"Saat terjadi bencana, BNPB bisa hadir dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk membantu masyarakat," kata Suharyanto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11).
BNPB akan membantu program rehabilitasi dan rekonstruksi bencana. Selain itu, melanjutkan sejumlah program kerja yang sudah dicapai oleh pendahulunya, Ganip Warsito.
BNPB juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat, edukasi, dan mitigasi bencana. Apalagi, posisi Indonesia yang tidak terlepas dari bencana. "Sehingga hampir dipastikan selalu bergerak, banyak gempa," katanya.
Presiden Joko Widodo berpesan kepada Suharyanto bahwa saat ini merupakan musim bencana. Beberapa ancaman bencana yang perlu diantisipasi adalah banjir. "Sehingga kami harus segera bekerja," ujar dia.
Adapun, nama Suharyanto tidaklah asing bagi lingkungan Presiden Jokowi. Mantan Panglima Kodam V/Brawijaya tersebut sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden Kementerian Sekretariat Negara (Sesmilpres Kemensetneg) pada periode September 2019-November 2020.
Suharyanto merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989. Jenderal bintang dua tersebut telah malang melintang dalam karier militernya selama puluhan tahun dan menduduki sejumlah jabatan penting termasuk Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya pada 2018-2019.
Suharyanto mengawali karier sebagai komandon peleton (Danton), kompandon kompi (Danki), Pasi Yonif Linud 612/Modang pada tahun 1989—1998.
Dia kemudian ditunjuk sebagai guru militer Pusat Kesenjataan Infanteri (Gumil Pussensif) pada tahun 1999.
Kariernya terus menanjak dengan menduduki jabatan seperti Komandon Batalyon Infanteri (Danyonif) 516/Caraka Yudha pada periode 2004—2005, Danyonif 500/Raider pada tahun 2005—2006 dan Komandon Distrik Militer (Dandim 0832/Surabaya Selatan pada tahun 2006.
Namanya semakin bersinar saat ditunjuk sebagai Kasdam Jaya pada tahun 2018. Pada 9 September 2019, Suharyanto dilantik Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres). Sebagai Sesmilpres, salah satu tugas utamanya ialah memberikan dukungan pelayanan pengamanan terhadap orang nomor satu di Indonesia.