Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat Bantu Evakuasi Korban Semeru

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.
Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).
6/12/2021, 09.12 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menurunkan bantuan berupa sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur, untuk membantu percepatan penanganan bencana erupsi Gunung Semeru.

"Penanganan tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk membantu korban bencana dan mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya, Minggu (5/12).

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter.

Juga, empat unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, satu mobil toilet, dan dukungan 10 personel tanggap darurat.

 Dukungan peralatan sudah berada di lokasi sejak Minggu (5/12) dan akan sudah diinstall di lokasi-lokasi pengungsian sesuai hasil koordinasi dengan BPBD Lumajang.

Selanjutnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air juga mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak.

Di antaranya satu unit excavator, satu unit loader, dua dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa satu set lighting lamp, satu unit MTA dan alkon, dua drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.

Langkah-langkah tanggap darurat juga dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, dengan melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten.

Cara itu dilakukan dengan mengerahkan tiga unit loader, satu unit grader, empat unit excavator, satu unit dozer, empat unit dump truck, dan satu unit water tank kapasitas 5.000 liter.

 Informasi sementara terdapat satu jembatan runtuh akibat lahar dingin Gunung Semeru yakni, Jembatan Besuk Koboan yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen - Lumajang.

Jembatan Besuk Kobokan dibangun pada tahun 1997 memiliki panjang bentang 129 meter dan lebar 9,6 meter.

Pada Minggu (5/12), Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Koboan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya.

Langkah penanganan dilakukan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang - Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan.

Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengeluarkan abu vulkanik mengarah ke wilayah Besuk Koboan.

Tercatat wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat data sementara sebanyak 2.970 rumah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

"Hingga Minggu pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu (5/12) malam.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi