Survei Indopol: Milenial Pilih Prabowo Jadi Presiden 2024

ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Jurnalis senior Najwa Shihab (kedua kanan), mantan presenter televisi nasional yang juga Calon Legislatif DPRD Jawa Barat dari Partai Nasdem Virgie Baker (kanan) berswafoto bersama usai menjadi pembicara diskusi santai Milenial Memilih, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019). Diskusi yang mengangkat tema \"#5menitsaja Suaramu menentukan masa depanmu\" tersebut membahas tentang pentingnya kaum milenial agar tidak golput dalam Pemilu mendatang.
Penulis: Safrezi Fitra
19/12/2021, 14.39 WIB

Hasil survei Indopol Survey and Consulting menunjukkan mayoritas responden dari generasi milenial dan generasi Z memilih Prabowo Subianto menjadi Presiden 2024. Ini berdasarkan temuan survei nasional periode 19-27 November 2021 oleh Indopol.

“Dalam pertanyaan terbuka, gen Z dan milenial, mayoritas memilih Prabowo Subianto (13,58%) untuk menjadi Presiden 2024, berikutnya Ganjar Pranowo (11,22%), kemudian Anis Baswedan (8,86%),” kata Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto.

Pernyataan tersebut ia ungkapkan ketika memberi paparan terkait temuan survei Indopol di seminar bertajuk “Arah Politik Milenial Pada Pemilu 2024” yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Indopol Survey Channel, dan dipantau dari Jakarta, Minggu (19/12).

Dalam pertanyaan semiterbuka 23 nama, mayoritas milenial dan generasi Z mengenal Prabowo Subianto (92,52%), menyukainya sebesar 73,82%, dan elektabilitas sebesar 15,75%. Selanjutnya, sebanyak 76,97% responden milenial dan generasi Z mengenal Ganjar Pranowo, menyukainya sebesar 64,17%, dan memiliki elektabilitas sebesar 14,37%.

“Posisi ketiga, Anis Baswedan dikenal generasi Z dan milenial sebesar 73,43%, disukai sebesar 80,91%, dan dipilih (elektabilitas) sebesar 5,31%,” kata dia.

Temuan tersebut selaras dengan hasil survei terkait latar belakang presiden Indonesia yang menjadi preferensi milenial dan generasi Z. Ia mengatakan sebanyak 19,69% responden dari kaum milenial dan generasi Z menginginkan tokoh nasional yang berlatar belakang TNI untuk menjadi presiden.

Kemudian, sebanyak 18,31% responden dari kaum milenial dan generasi Z menginginkan tokoh nasional yang berlatar belakang kepala daerah. Sementara itu, yang berlatar belakang lainnya hanya di bawah 10%, seperti tokoh agama (8,66%), ketua partai politik (6,50%), pengusaha (6,30%), aktivis (5,12%), serta Polri (2,17%). Sebanyak 33,27% responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei ini dilakukan pada 19-27 November 2021 secara tatap muka dengan total 1.230 responden berusia 17-35 tahun, laki-laki dan perempuan dari berbagai jenis profesi.

Pengambilan sampel secara bertingkat acak dengan jumlah responden di setiap provinsi diambil secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk Indonesia tahun 2020.
Survei kuantitatif ini memiliki margin of error sekitar 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.

Milenial Puas dengan Kinerja Pemerintah Menangani Pandemi Covid-19

Dalam survei tersebut juga mengungkapkan 66,34% generasi milenial dan generasi Z puas dengan cara Pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Milenial dan generasi Z menganggap puas terhadap penanganan Covid-19 yang dilakukan Jokowi,” kata Ratno.

Selanjutnya, 56,89% generasi milenial dan generasi Z merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Adapun rincian kepuasan tersebut adalah 49,02% merasa cukup puas dan 7,87% merasa sangat puas.

Survei juga menemukan terdapat tingkat kepuasan milenial yang tinggi terkait upaya Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam toleransi umat beragama mencapai 79,33%, sedangkan tingkat ketidakpuasannya hanya berada di angka 20,67%.

Membandingkan kepuasan kinerja pemerintahan secara keseluruhan dengan kepuasan terhadap penanganan Covid-19, Ratno merasa kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi tidak terlalu tinggi. Hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor, yakni temuan ketidakpuasan masyarakat pada beberapa bidang.

“Penilaian milenial terhadap pemberantasan korupsi hanya sekitar 39,76%, sedangkan yang tidak puas berada di angka 60,24%,” kata Ratno.

Selain penanganan korupsi, ujar dia, rapor merah yang kedua adalah penanganan permasalahan pengangguran dan kemiskinan. Terkait dengan isu tersebut, tingkat kepuasan generasi milenial dan generasi Z hanya mencapai 39,76%, sedangkan yang tidak puas berada di angka 60,24%.

Reporter: Antara