BPS: Mobilitas di Pusat Belanja di Desember Naik, Tertinggi Tahun Ini

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp.
Pengunjung mengamati pohon Natal setinggi 12 meter di salah satu pusat perbelanjaan di Medan,? Sumatera Utara, Selasa (21/12/2021).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
3/1/2022, 13.09 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masyarakat semakin sering beraktivitas di luar rumah di akhir tahun 2021. Ini terlihat dari mobilitas masyarakat di sejumlah tempat yang menunjukkan peningkatan pada bulan Desember, termasuk di tempat belanja.

"Kalau melihat data Google Mobiltiy memperlihatkan bahwa aktivtias di rumah relatif mengalami penurunan, yang berarti aktvitas di beberapa tempat lainnya mengalami kenaikan," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalan konferensi persnya, Senin (3/1).

Data mobilitas yang dirilis BPS ini memantau aktivitas masyarakat di sejumlah tempat, termasuk mobilitas di dalam rumah.

Adapun data yang menjadi pembanding yaitu mobilitas masyarakat saat pra-pandemi atau pada Januari-Februari 2020.

 Berdasarkan pemantauan bulan Desember, mobilitas di dalam rumah semakin berkurang.

Aktivitas di dalam rumah hanya tumbuh 4,56% dari kondisi sebelum pandemi, lebih rendah dari pertumbuhan 5% pada bulan Desember atau jika dibandingkan Juli 2021 yang tumbuh hinga 13% saat lonjakan varian Delta.

Margo mengatakan dengan aktivitas di dalam rumah yang semakin berkurang, mobilitas masyarakat di luar rumah semkain ramai.

Mobilitas di tempat perdagangan retail dan rekreasi tumbuh 9,22% dari kondisi pra-pandemi. Ini merupakan pertumbuhan positif tiga bulan beruturt-turut setelah pada Juli lalu terkontraksi dalam hingga 20%.

 Mobilitas masyarakat di tempat belanja kebutuhan sehari-hari juga semakin tinggi dengan pertumbuhan 27,96%, tertingi sepanjang tahun 2021.

Mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari bahkan masih bisa tumbuh positif pada periode Juli-Agustus sekalipun saat itu diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 1-4.

Aktivitas di taman juga tumbuh semakin kuat pada Desember sebesar 6,26%. Ini menunjukkan kenaikan setelah bulan sebelumnya stagnan dan pertumbuhan 1,81% pada bulan Oktober.

Mobilitas di taman pada Desember ini juga menunjukkan pembalikan setelah pada bulan Juli anjlok hingga 20%.

 Aktivitas di tempat transit dan tempat kerja juga menunjukan perbaikan sekalipun masih terkontraksi.

Mobilitas di tempat transit terkontraksi 10,56%, lebih rendah dari kontraksi 15,6% pada bulan sebelumnya, serta jauh di bawah kontraksi 45,3% pada saat lonjakan Delta di bulan Juli.

Mobilitas di tempat kerja terkontraksi 7,78% dari kondisi sebelum pandemi. Namun ini lebih rendah dari kotnraksi 9,5% pada November dan 28,9% pada Juli.

"Mobilitas semakin bagus di tempat perdaganagn retail dan rekreasi, di tempat belanja kebutuhan sehari-hari dan taman, mobilitas di tempat transit dan tempat kerja juga ada perbaikan tetapi belum kembali ke kondisi normal 2020," kata Margo.

 Peningkatan mobilitas masyarakat ini tampaknya juga tidak bisa lepas dari adanya momentum Hari Raya Natal dan Tahun baru (Nataru).

Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan akan ada 11 juta orang yang bepergian saat libur Nataru.

Jumlah tersebut naik dari perkiraan sebelumnya sekitar 10 juta orang. Kenaikan itu terutama setelah pemerintah membatalkan penerapan PPKM level 3 serentak di penghujung tahun 2021.

"Sementara, potensi pergerakan dari Jabodetabek sebanyak 2,3 juta orang." kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam konferensi pers, Jumat (10/12).

Survei tersebut dilakkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub terhadap 49 ribu responden yang tersebar di Indonesia.

Sebagian besar responden berasal dari Jawa dan Bali. Adapun, survei dilakukan secara daring alias online.

Reporter: Abdul Azis Said