Literasi Digital Adalah: Prinsip, Komponen, dan Manfaatnya

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan memakai informasi dari berbagai sumber.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Safrezi
20/1/2022, 11.41 WIB

Seiring perkembangan zaman, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pun kian mutakhir dan mulai dibutuhkan, baik dalam ranah akademik maupun profesional. Hal tersebut melatarbelakangi pentingnya literasi digital.

Pengertian Literasi Digital

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan memakai informasi dari berbagai sumber, yang bisa diakses melalui komputer.

Berdasarkan “Buku Kerangka Digital Indonesia”, literasi digital adalah kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.

Dari buku Literasi Digital, UNESCO menjelaskan tentang literasi digital yang berhubungan dengan life skills (kecakapan). Kemampuan ini tak hanya melibatkan teknologi saja, tetapi kemampuan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk kompetensi digital.

Literasi digitial membantu sseorang untuk dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lancar, dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak orang.

Prinsip Literasi Digital

Mengutip “Atribusi Kewargaan Digital dalam Literasi Digital (2018)” oleh Yudha Pradana, terdapat empat prinsip dasar literasi digital, yaitu:

  • Pemahaman: Kemampuan memahami informasi yang beredar di media.
  • Saling Ketergantungan: Antara media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan.
  • Faktor Sosial: Saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat.
  • Kurasi: Kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menyimpan infromasi. Termasuk kemampuan mengkurasi informasi.

Elemen Literasi Digital

Menurut para ahli seperti Little John, Beetham dan McGill terdapat tujuh elemen penting seputar literasi digital. Berikut penjelasannya:

Information Literacy

Literasi informasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola, menemukan, menerjemahkan, sampai memberi informasi.

Digital Scholarship

Beasiswa digital masuk dalam elemen penting literasi digital. Pengguna bisa mengikuti pembelajaran akademik dan aktif mengikuti praktik pembelajaran.

Learning Skills

Literasi digital menambah pembelajaran kemampuan baru. Anda bisa memanfaatkan proses belajar mengajar secara formal dan informal terkait teknologi. Pembelajaran ini bisa menjadi bekal untuk bekerja di industri teknologi.

ICT Literacy

Berkaitan tentang berpikir kreatif, kritis, dan inovatif tentang teknologi. Fokus literasi ini untuk mengadopsi dan memakai perangkat digital.

Communication and Collaboration

Menjelaskan tentang partisipasi seseorang dalam kelompok jaringan pembelajaran dan penelitian.

Literasi Media

Literasi media ini mencakup kemampuan untuk membaca dan berpikir kreatif komunikasi akademik dan profesional.

Karir dan Identitas

Karir dan identitas ini dibutuhkan untuk mengelola identitas online.

Komponen Literasi Digital

Menurut Steve Wheeler dalam tulisannya berjudul "Digital Literacies for Engagement in Emerging Online Cultures" yang dikutip melalui laman Gramedia, terdapat sembilan komponen yang termuat dalam literasi digital, yaitu:

1 .Social Networking

Media sosial bisa menjadi sumber informasi, namun perlu kecermatan dalam menyaring informasi yang beredar. Kemampuan memanfaatkan fitur di media sosial menjadi salah satu hal penting yang mesti dimiliki.

2. Transliteracy

Memanfaatkan berbagai platform untuk menggubah konten. Komponen ini mengutamakan kemampuan komunikasi dengan media sosial.

3. Maintainng Privacy

Cyber crime menjadi salah satu jenis kejahatan di dunia internet yang mesti dipahami, khususnya agar data-data pribadi tetap terlindungi.

4. Managing Digital Identity

Bagaimana seorang pengguna internet menggunakan indentitas secara tepat.

5. Creating Content

Kemampuan pengguna platfrom dalam membuat konten di internet.

6. Organising and Sharing Content

Berkaitan dalam hal mengatur dan membagikan konten informasi agar lebih mudah disebarkan ke publik.

7. Reusing

Mengutamakan bagaiman penggguna platform dapat membuat dan mengolah kembali konten yang ada agar dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.

8. Filtering and Selecting Content

Kemampuan mencari dan menyaring informasi di dunia internet.

9. Self Broadcasting

Bagaimana seseorang dapat membagikan ide atau gagasannya melalui berbagai platform dengan tepat dan aman.

Manfaat dan Contoh Literasi Digital

  • Menambah keterampilan baru lebih mudah, efektif, dan hemat biaya. Contohnya mencari percobaan sains dengan melihat tutorial di internet. Dapat menghemat pemakaian kertas melalui gawai. Contohnya membaca buku elektronik untuk menghemat kertas dan lingkungan.
  • Mudah mendapatkan informasi terkini dan dibagikan dengan cepat. Contohnya membaca informasi seputar kondisi lalu lintas terkini, memakai aplikasi.
  • Belajar bahasa dan menulis lebih efisien. Contohnya mencari kata tertentu lewat aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
  • Bisa memilih keputusan lebih cepat dan tepat. Contohnya membandingkan harga produk melalui website.
  • Dapat menghemat biaya anggaran belanja dan keuangan. Contohnya anda bisa mengikuti keuangan dan membeli barang ketika diskon di toko online.
  • Referensi dan sumber belajar bisa dicari melalui internet. Lebih mudah dan praktis asal terhubung dengan internet.
  • Bisa memperluas jaringan pertemanan. Contohnya pemakaian media sosial bisa menambah teman baru sampai lintas negara. Media sosial memudahkan komunikasi tanpa terbatas oleh waktu.

Literasi Digital Indonesia

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) selama periode Agustus 2018-Agustus 2021 ada 8.878 temuan isu hoaks.

Selain itu, literasi digital memainkan peran penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital nasional. Namun, masih ada pekerjaan rumah untuk mendorong daya saing digital dan menyiapkan masyarakat dalam menghadapi transformasi digital. 

Berdasarkan data Digital Competitiveness Index 2020 misalnya, posisi Indonesia masih berada di urutan 56 dari 63 negara. Sementara dalam Indeks Internet Inklusif 2021 pada kategori readiness yang terkait kapasitas mengakses internet, termasuk keterampilan, penerimaan budaya, dan kebijakan pendukung, Indonesia berada di peringkat 74 dari 120 negara.