Indonesia tengah menjadi tuan rumah Presidensi G20 pada tahun ini. Presiden Joko Widodo akan fokus pada tiga isu utama yang perlu dimanfaatkan secara optimal sebagai peluang investasi.
Prioritas pertama, Kepala Negara ingin menata kembali arsitektur kesehatan global agar lebih inklusif dan tanggap terhadap krisis. Selain itu, produksi vaksin akan ditingkatkan dengan distribusi yang merata.
Di sisi lain, investasi dan pendanaan yang dibutuhkan untuk sektor kesehatan harus bisa dimobilisasi secara cepat. Selain itu, ia menilai perlunya upaya untuk mencegah krisis selanjutnya.
"Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga prioritas utama yang sejalan dengan prioritas nasional dan kondisi global," kata Jokowi dalam World Economic Forum yang dihadiri secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (20/1).
Dari data Global Health Security Index pada 2021, skor rata-rata indeks ketahanan kesehatan global sebesar 38,9 poin dari skor 100 poin. sedangkan ketahanan Indonesia menempati peringkat ke-13 di antara negara G20 dengan skor 50,4 poin.
Di seluruh dunia dan di antara negara G20, indeks ketahanan kesehatan global Amerika Serikat merupakan yang tertinggi. Negara tersebut mengantongi skor sebesar 75,9 poin.
Prioritas kedua, optimalisasi teknologi digital untuk transformasi ekonomi. Transformasi ekonomi harus dirasakan dampaknya oleh masyarakat, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tak hanya itu, literasi dan kemampuan digital masyarakat harus ditingkatkan. Namun di sisi lain, keamanan data masyarakat harus tetap dijaga.
Prioritas ketiga, transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Untuk mendukung hal tersebut, Mantan Wali Kota Solo itu menilai perlunya penyediaan teknologi dan pendanaan. "Melalui teknologi, mampu mendorong produksi berbasis ekonomi hijau," ujar dia.
Presidensi G20 Indonesia harus memberikan dampak konkret bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jokowi juga ingin kerja sama ini meningkatkan perdagangan, industrialisasi, dan penguasaan teknologi di Indonesia dan dunia.
Untuk itu, Presiden mengundang seluruh pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20. Hal ini untuk memastikan pemulihan global yang lebih kuat dan inklusif.
"Dan kerja sama tidak hanya antara pemerintah, but also government-to-business or even business-to-business," ujar dia.
Selain itu, Presidensi G20 Indonesia ingin memperkuat kerja sama dengan pelaku ekonomi dunia. Guna mendukung hal itu, Jokowi akan mengintensifkan interaksi dengan para pelaku ekonomi.
"Saya sangat berharap para pelaku ekonomi memiliki pemikiran konkret yang dapat menjadi bagian dari capaian konkret KTT G20," katanya.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.