Pandemi Covid-19 dan Dampaknya Terhadap Ekonomi

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan kepada wartawan usai beraktivitas di atas KRI Fatahillah-361 saat bersandar di Dermaga Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VI, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (19/2/2022). Penyemprotan yang rutin dilaksanakan tersebut dalam rangka menekan lonjakan kasus COVID-19 di lingkungan TNI AL.
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Safrezi
21/2/2022, 10.59 WIB

Pandemi covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun. Sudah banyak perubahan yang terjadi di kehidupan manusia saat ini. Misalnya, kebiasaan mengenakan masker setiap saat, rutin mencuci tangan, dan beberapa kebiasaan baru lainnya.

Lantas apa itu pandemi? Dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi? Penjelasan lengkapnya akan kami ulasan pada pembahasan berikut ini.

Apa Itu Pandemi Covid-19?

Pandemi adalah wabah penyakit yang muncul secara serempak di berbagai tempat. WHO menyebutkan bahwa pandemi merupakan istilah yang digunakan saat peningkatan penularan penyakit dan persebaran virus yang terjadi tiba-tiba dan menyebar di berbagai negara serta bisa mempengaruhi banyak orang.

Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan ada tiga syarat pandemi. Berikut uraiannya:

  1. Penyakit yang muncul termasuk penyakit baru.
  2. Patogen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit yang serius.
  3. Patogen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan.

WHO secara resmi menjadikan virus corona sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Sebab virus ini sudah menyebar luas di seluruh dunia. Walaupun terdengar menakutkan, namun sebenarnya pandemi hanyalah istilah untuk penyakit yang penyebarannya luas, bukan untuk penyakit yang ganas.

Perbedaan Pandemi dan Endemi

Selain pandemi, ada juga istilah endemi yang digunakan untuk menyebut persebaran penyakit di suatu wilayah. Jika dilihat dari definisinya, pandemi dan endemi memiliki makna yang berbeda.

Pandemi merupakan istilah yang digunakan untuk setiap penyakit yang muncul serempak di berbagai tempat. Sedangkan endemi adalah sebuah untuk penyakit yang muncul hanya di beberapa daerah atau beberapa kelompok masyarakat saja.

Endemi juga bisa digunakan untuk menyebut penyakit yang konstan atau biasa muncul di suatu wilayah. Contohnya endemi yang terjadi di Indonesia yaitu malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Dari definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan pandemi dan endemi terletak pada persebaran penyakit. Pandemi digunakan untuk penyakit yang menyebar keseluruh wilayah. Sedangkan endemi hanya menjangkit beberapa wilayah saja.

Kapan Pandemi Berakhir?

Pandemi covid-19 menjadi masalah banyak orang. Sebab sudah banyak korban berjatuhan karena penyakit ini. Maka wajar jika banyak orang bertanya kapan pandemi berakhir? Jawaban dari pertanyaan tersebut ternyata bisa ditentukan melalui vaksinasi.

Menurut penjelasan yang dikutip katadata.co.id, seorang pakar kesehatan Amerika Serikat bernama Dr. Anthony Fauzi menyebutkan bahwa butuh 70-85% dari total populasi vaksinasi agar kehidupan normal kembali. Bloomberg Vaccine Tracker juga menyebutkan bahwa negara yang telah melakukan 75% vaksinasi dosis memiliki kemajuan lebih pesat dibandingkan negara lain.

Meskipun belum bisa dipastikan kapan pandemi berakhir, namun dengan adanya vaksinasi yang masif kemungkinan pandemi berakhir akan semakin cepat.

Dampak Pandemi Terhadap Ekonomi

Pandemi covid-19 tidak hanya menganggu kesehatan, namun juga berdampak pada tatanan ekonomi semua negara. Melansir dari Jurnal Benefita 5(2), dampak pandemi terhadap ekonomi bisa menyebabkan rendahnya sentimen investor terhadap pasar yang akhirnya membuat pasar ke arah negatif.

Dalam Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK 17(1) juga disebutkan bahwa pandemi membuat pertumbuhan ekonomi melambat. Hal tersebut dipicu dengan adanya kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah. Sehingga aktivitas ekonomi menjadi terhambat.

Pandemi yang terjadi sejak Maret 2020, telah membuat perekonomian pada tahun tersebut anjlok. Ini terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat -2,07% pada 2020. Pada tahun sebelumnya PDB masih tumbuh hingga 5,02%.

Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut juga bisa diikuti dengan dampak ekonomi lain seperti peningkatan pengangguran. Hal ini dikarenakan saat pandemi banyak perusahaan yang terganggu. Sehingga banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan.

Dari data yang dipublikasikan dalam databoks, per Agustus 2020 jumlah pengangguran di Indonesia bertambah dari 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang. Pengangguran ini bertambah seiring dengan jumlah angkatan kerja yang juga bertambah.

Badan Pusat Statistik juga menyebutkan pada Agustus 2020 lalu, sebanyak 15,72 juta orang mengalami pengurangan jam kerja akibat pandemi covid-19. Sebanyak 1,11 juta orang juga tidak bisa bekerja karena adanya pandemi. sementara itu, terdapat 650 ribu penduduk bukan angkatan kerja yang pernah berhenti kerja karena corona sejak Februari 2020.

Dampak pandemi terhadap ekonomi juga tidak hanya menyebabkan peningkatan pengangguran, namun juga berdampak pada startup digital. Startup atau perusahaan yang beru dirintis ternyata banyak mengalami perubahan selama pandemi.

Berdasarkan penjelasan di katadata.co.id, berikut ini bebeberapa dampak pandemi terhadap startup digital.

1. 83,4% perusahaan startup digital terdampak pandemi

Mayoritas perusahaan startup mengalami dampak selama pandemi. Sebagian besar mengalami dampak negatif dan hanya sekitar 116% perusahaan yang mengalami dampak positif.

2. 41,8% startup digital mengalami penurunan kondisi perusahaan

Sebagian besar perusahaan mengalami kondisi yang buruk akibat pandemi. Beberapa perusahaan bahkan sulit bangkit. Hanya beberapa perusahaan yang mengalami peningkatan kondisi saat pandemi.

Itulah penjelasan tentang pandemi beserta dampaknya. Pandemi covid-19 bukanlah pandemi pertama yang terjadi di dunia ini. Dan pandemi juga pasti akan berakhir walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk kembali ke kehidupan normal.