Daftar Harga Baru Pertamax Mulai 1 April, Rp 13 Ribu di Batam dan Riau

Donang Wahyu|KATADATA
Nozel untuk bahan bakar minyak jenis Pertamax, Premium dan Dexlite di SPBU COCO Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
31/3/2022, 22.32 WIB

PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax mulai Jumat (1/4). Penyesuaian harga dilakukan guna merespons kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada arus kas perusahaan migas pelat merah itu.

Harga Pertamax naik bervariasi dari Rp 9.000 ribu per liter menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13 ribu per liter, tergantung daerahnya. Dikutip dari laman Pertamina, harga Rp 12.500 akan berlaku di Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan harga Pertamax sebesar Rp 12.750 berlaku di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Adapun harga Pertamax Rp 13 ribu per liter akan berlaku di Riau, Kepulauan Riau, Kota Batam, serta Bengkulu. Kenaikan ini efektif berlaku pada Jumat (1/4) pukul 00.00.

Meski demikian Pertamina mengatakan bahwa harga baru ini lebih kompetitif dibandingkan pesaing mereka. kenaikan harga Pertamax saat ini masih jauh di bawah keekonomiannya

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir,” kata Pejabat sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3).

Meski demikian, kenaikan tersebut diprediksi bisa memicu migrasi konsumen ke BBM bersubsidi Pertalite. Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan jika kenaikan harga BBM menyentuh Rp 15.000 hingga 16.000 per liter, konsumen Pertamax yang beralih ke Pertalite bisa mencapai 40 persen.

“Kalau di bawah Rp 15.000 per liter maka shifting tidak terlalu banyak, mungkin 20 persen,” kata Mamit saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (31/3).