Virus corona atau Covid-19 kembali bermutasi. Baru-baru ini, di Inggris ditemukan varian terbaru bernama varian XE atau Omicron XE. Varian merupakan virus rekombinan yaitu perpaduan dari dua varian Omicron sebelumnya, BA.1 dan BA.2.
Lalu, bagaimana gejala dari varian terbaru ini? Dan apakah varian ini sudah ada di Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengenal Varian XE
Mengutip dari sehatq.com, disebutkan bahwa varian Omicron XE pertama kali ditemukan di Inggris pada 19 Januari 2022. Sejak saat itu, pemerintah Inggris mengumumkan sudah ada 630 kasus. Penelitian awal memprediksi bahwa vairan ini 10% lebih menular dibandingkan Omicron BA.2.
World Health Organization (WHO) juga mengingatkan bahwa tingkat penularan varian terbaru ini hanya sebatas perkiraan awal saja. Kepada Penasihat Medis untuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga menerangkan bahwa belum ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan tenteng tingkat penularan, keparahan, atau efektivitas vaksin terhadap varian XE.
Varian Omicron XE merupakan virus rekombinan. Tipe varian ini yaitu virus yang muncul saat ada dua atau lebih strain yang mengalami pertukaran beberapa materi genetik. Hasil dari pertukaran tersebut yaitu virus baru dengan karakteristik dari masing-masing strain.
Proses ini terjadi alami pada virus corona dan beberapa virus lain. Walaupun demikian, rekombinan merupakan hal yang jarang terjadi. Hanya ada 5% dari kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Inggris yang bersifat rekombinan.
Gejala Varian XE
Masih melansir dari sehatq.com, disebutkan bahwa varian XE tidak berpotensi menimbulkan gejala yang parah. Akan tetapi, varian baru ini bisa menyebar dengan cepat.
Gejala yang muncul pada seseorang yang terinfeksi varian Omicron XE tidak berbeda dengan gejala varian lain. Gejala varian XE yang biasanya muncul pertama kali yaitu rasa lelah dan pusing. Kemudian diikuti dengan gejala lain seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan demam.
Gejala umum lainnya yang juga bisa dirasakan penderita varian ini yaitu diare, mual, muntah, sakit perut, hingga masalah pencernaan lainnya. Sementara itu, gejala anosmia atau kehilangan kemampuan mencium dan mengecap jarang ditemukan pada pasien varian XE.
Fakta tentang Varian XE
Covid-19 varian XE termasuk varian baru yang belum banyak diketahui. Hal ini membuat banyak berita simpang siur yang menyebar ditengah masyarakat. Agar tidak salah informasi, berikut ini beberapa fakta seputar varian XE yang dikutip dari klikdokter.com.
1. Diduga menjadi varian paling menular di dunia
Dari penelitian awal yang dilakukan WHO, disebutkan bahwa varian baru ini merupakan mutasi corona yang paling menular dibandingkan varian lain. WHO melaporkan bahwa tingkat penularannya 10% lebih cepat dibandingkan Omicron BA.2.
Ahli Epidemiologi dari Regional Innovative Public Health Laboratory di Rush University Medical Center, AS juga menyebutkan bahwa, varian XE berpeluang menjadi strain paling dominan di dunia. Meskipun demikian, WHO menegaskan masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pola penularan varian ini.
2. Ditemukan pertama kali di Inggris
Fakta lain dari varian ini yaitu tentang asal mula kemunculannya. Varian ini ternyata pertama kali muncul di Inggris. Laporan dari Health Security Agency, Inggris menyebutkan bahwa tingkat pertumbuhan XE di Inggris mencapai 9,8% lebih tinggi dibandingkan varian BA.2.
3. Telah menyebar hingga Amerika Serikat
Persebaran varian XE diketahui telah sampai di Amerika Serikat. Hal ini berdasarkan laporan dari Chicago Departement of Public Health. Walaupun begitu, ototitas terkait tidak mengungkapkan detail daerah di AS yang telah terjangkit varian XE.
4. Potensi bahaya masih diteliti
Varian XE merupakan varian rekombinan. Varian baru ini memiliki materi genetik dari BA.1 dan BA.2. Maka dari itu, peneliti masih memerlukan waktu untuk menyelidiki dampak atau bahaya yang muncul dari varian ini.
5. Vaksinasi untuk mencegah penularan varian XE
Potensi bahaya vairan ini masih terus diteliti. Maka dari itu, belum diketahui apakah strain ini kebal terhadap vaksinasi atau tidak.
Namun hingga saat ini, vaksin Covid-19 menjadi upaya pencegahan penularan virus corona yang paling utama. Tentu saja hal tersebut didukung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Apakah Varian XE Sudah Ada di Indonesia?
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam kompas.com, menerangkan bahwa hingga saat ini varian XE di Indonesia belum ditemukan.
Walaupun demikian, ia menyebutkan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan dari varian ini dan mengedepankan prinsip kehati-harian. Jubir Satgas juga meminta agar masyarakat tidak perlu panik berlebihan terhadap kemunculan varian baru ini. pasalnya, rekombinasi virus sudah sering terjadi pada virus-virus lain.