Kejanggalan Pemenang Tender Proyek Gorden Anggota DPR

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Suasana Rapat Paripurna
9/5/2022, 16.26 WIB

Di dalam laman resmi perusahaan, tercantum keterangan bahwa PT BMS bergerak di bidang suplai interior dan kontraktor, serta integrator sistem dalam TI. Meski demikian, dari tujuh proyek yang ditampilkan, hanya satu yang berkaitan dengan interior, yaitu proyek gorden DPR.

Oleh karena itu, Lucius menyangsikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar bergerak pada bidang pengadaan interior. Kemudian, dia juga memberikan catatan terkait keterangan kualifikasi di bidang interior pada PT BMS yang belum tercantum sebelum pengumuman pemenang.

“Ini bisa jadi bagian dari strategi memanipulasi publik. Ini yang justru semakin menguatkan dugaan settingan proses tender yang dilakukan,” tuturnya.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, Lucius mendesak Setjen DPR membuka ke publik semua profil perusahaan pada laman lelang tender. “Jangan-jangan di sana ada perusahaan yang benar-benar memang bergerak di bidang interior dengan pengajuan harga yang lebih rasional. Tapi kemudian itu tidak ditampilkan oleh sekjen agar publik tidak tahu atau tidak punya pembanding,” jelasnya. 

Selain terhadap Setjen DPR, Lucius juga mengkritik sikap anggota dewan. Menurutnya, anggota dewan dapat mengambil alih tanggung jawab dengan meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada Setjen DPR terkait dengan proyek pengadaan gorden ini.

Hal senada juga diungkapkan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman. Menurutnya, jika melihat kepada proses tender, ada potensi negara dirugikan sekitar Rp 6 miliar. Jumlah tersebut mengacu kepada selisih harga penawaran terendah dengan pemenang tender. 

“Selisih penawar termurah Rp 37 miliar dengan pemenang Rp 43 miliar, maka akan berpotensi kerugian negara yang diduga mengarah  korupsi. Selisihnya sekitar Rp 6 miliar,” katanya kepada Katadata.co.id pada Senin (9/5).

Ke depannya, pendiri Boyamin Saiman LawFirm itu akan melakukan crosscheck harga kain gorden yang disuplai oleh PT BMS dengan harga pasaran. Selain itu, dia juga akan membandingkan harganya dengan dua perusahaan lain yang menawarkan harga lebih rendah.

“Kalau itu sama spesifikasinya seperti itu, pertanyaannya, kenapa yang lebih murah ini kok malah kalah? Itu nanti yang akan saya pantau,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla