Presiden Joko Widodo memastikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan terus berjalan. Pembatasan akan terus diambil sampai Covid-19 benar-benar terkendali.
Jokowi mendengar bahwa banyak masyarakat yang menunggu kepastian pemberlakuan PPKM. Oleh sebab itu ia memerintahkan para menteri dapat menyampaikan soal kelanjutan pembatasan.
"PPKM lanjut sampai kita betul-betul yakin Covid-19 100% dapat dikendalikan," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5).
Presiden mengatakan meski kasus positif terus menurun, namun kasus aktif Covid-19 masih cukup tinggi. Oleh sebab itu ia meminta para menteri untuk mewaspadai hal tersebut.
"Harus waspada karena kasus aktif masih 6.192 orang," kata Presiden.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pelonggaran PPKM akan dilakukan meski pembatasan terus diperpanjang. Hal ini seiring melandainya kasus Covid-19.
Luhut juga mengatakan relaksasi akan dilakukan secara bertahap dan bertingkat sesuai standar yang ditetapkan selama ini. "Terkait detail pelonggaran akan diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) serta Surat Edaran Satgas Covid-19 dalam waktu dekat," kata Luhut.
Luhut mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia telah berada di bawah 1.000 selama 25 hari terakhir. Selain itu angka rawat inap nasional juga telah menurun hingga saat ini berada pada angka 97%.
"Tingkat hunian rumah sakit sangat rendah, hanya 2% dari keseluruhan tempat tidur yang tersedia," katanya.
Selain itu, angka kematian juga turun hingga 98%. Sedangkan rasio positif corona saat ini telah berada di bawah 0,7%. "Berdasarkan data-data di atas kami meyakini kondisi varian Omicron di Indonesia masih terkendali di tengah libur Idulfitri," ujarnya.