Presiden Joko Widodo dan para pemimpin negara-negara ASEAN bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat Nancy Pelosi dan Anggota Kongres AS di Capitol Hill, Washington DC, Kamis (12/5). Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung soal perang Rusia dengan Ukraina dan dampaknya terhadap negara lain.
Jokowi mengatakan kondisi di Ukraina bisa terjadi di wilayah lain termasuk Indo-Pasifik jika hukum internasional tidak dihormati dan unilateralisme dikedepankan.
"Perang di Ukraina menciptakan tragedi kemanusiaan yang luar biasa dan berdampak terhadap ekonomi global," kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden, Jumat (13/5).
Jokowi juga mengajak Amerika Serikat jadi bagian untuk menciptakan upaya perdamaian di Indo-Pasifik. Ia mengatakan bahwa ASEAN selama lebih dari 50 tahun telah menikmati stabilitas dan bekerja kerasa membangun arsitektur kawasan dengan semangat kerja sama.
"Budaya dialog diperkokoh, kerja sama inklusif dikedepankan, dan hukum internasional dan nilai multilateral jadi panglima," katanya.
Mantan Wali Kota Solo itu diberikan kesempatan untuk berbicara pertama dan memperkenalkan pemimpin ASEAN yang hadir. Selain itu, ia bersama Pelosi juga memimpin jalannya pertemuan.
Turut hadir dalam pertemuan yang digelar bersama jamuan santap siang itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Retno P. Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan P. Roeslani.
Sebelumnya Jokowi telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengenai konflik dua negara Eropa Timur tersebut. Dalam pembicaraan, Jokowi mengatakan kepada Putin tentang pentingnya mengakhiri perang.
Jokowi mengatakan, Indonesia siap berkontribusi untuk mendinginkan konflik. Putin juga berterima kasih atas undangan RI untuk hadir dalam agenda KTT G20 mendatang. "Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan," katanya pada Jumat (29/4).