Hari Keempat Kapal Ladang Pertiwi Tenggelam, 21 Penumpang Belum Ketemu
Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) masih mencari 21 penumpang Kapal Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam di Selat Makassar. Sementara 21 penumpang lainnya telah dinyatakan selamat.
Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Djunaidi mengatakan, KM Ladang Pertiwi 2 yang mengangkut 42 penumpang bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere pada Rabu (25/5). Kapal ini hendak menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pamantauang, Pulau Masalima, Pulau Salirian, dan Pulau Pamalikan.
Kapal tersebut tenggelam di Selat Makassar pukul 03.30 WITA pada Kamis (26/5). Namun, kejadian tersebut baru diketahui petugas pada Jumat (27/5).
"Sejauh ini belum ada ditemukan korban meninggal dunia,” kata Djunaidi, Minggu petang (29/5).
Terakhir, Basarnas telah menemukan empat orang korban sekitar pukul 14.45 WITA, Minggu (29/5). Empat orang korban tersebut ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI mengerahkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia untuk membantu pencarian terhadap korban Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar.
Asisten Operasi (Asops) Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ahmad Muharram mengatakan ada beberapa kapal perang RI (KRI), termasuk kapal pos pengamatan (posmat) yang dikerahkan untuk membantu pencarian.
Kapal perang dan personel yang diturunkan adalah KRI SHN-366, KRI MLH-362, KRI MDU-622, KRI PRP-712 , pesawat udara U-6207, dan KAL Suluh Pari II-6-60 yang merupakan unsur satuan patroli (Satrol) Lantamal VI serta personel Pos Pengamat (Posmat) Takalar.
"Begitu laporan diterima dan semua unsur SAR turun, Danlantamal juga mengerahkan unsur SAR Lantamal VI beserta peralatannya untuk ikut membantu pencarian," ujarnya.
Selain unsur kapal perang di bawah Satrol Lantamal VI, TNI AL juga mengerahkan pesawat udara U-6207 dan empat unsur kapal perang di bawah Gugus Tempur Laut Koarmada II.
"Saat ini kegiatan SAR masih berlangsung dan kami terus berkoordinasi dengan Basarnas dan pihak terkait lainnya dalam melaksanakan pencarian terhadap sisa korban yang berjumlah 21 orang tersebut," ucapnya.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestasi 19 kasus kecelakaan pelayaran selama 2021. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 12 kasus.