Bantah Hubungan Jokowi dan Mega Renggang, Mensesneg Ungkap Alasannya

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno
3/6/2022, 10.47 WIB

Isu merenggangnya hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputeri, mencuat lantaran silang pendapat soal calon presiden (capres). Hal ini setelah muncul dua nama tokoh PDIP yang digadang-gadang akan maju, yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Ketua DPR Puan Maharani.

Megawati terkesan lebih condong mengusung Puan Maharani yang merupakan putrinya, untuk menjadi capres. Sementara Jokowi, baru-baru ini melontarkan pernyataan yang ditengarai menjadi sinyal dukungan terhadap Ganjar.

Setelah isu kian santer, sebagai salah pihak yang bekerja cukup dekat dengan Jokowi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengaku tak melihat adanya kerenggangan dalam hubungan Jokowi dengan Megawati. Menurutnya, hubungan di antara keduanya cenderung baik dan tanpa masalah. Bahkan dia menyampaikan bahwa keduanya masih sering bertemu.

“Enggak. Hubungan baik-baik saja. Sangat baik-baik saja. Tidak ada istilah memanas. Tidak ada. Sangat, sangat baik,” ujarnya usai menghadiri Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung Parlemen pada Kamis (2/6).

Salah satu penyebab beredarnya spekulasi hubungan yang merenggang itu adalah absennya sang Ketua Umum PDIP dalam berbagai acara presiden. Mulai dari pernikahan adiknya dengan Ketua Mahkamah Konstitusi akhir Mei lalu, hingga puncak peringatan Hari Lahir Pancasila pada Rabu (1/6).

Sebagai ketua umum partai yang mengusung Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, merupakan hal yang lumrah jika Megawati sering mendapatkan undangan untuk menghadiri berbagai acara Jokowi. Begitu pula sebaliknya.

Pratikno menilai wajar Megawati tidak menghadiri kedua acara tersebut, karena baru saja tiba dari luar negeri. “Itu juga harus diperhitungkan. Pokoknya tidak ada masalah dengan perpolitikan kita,” tuturnya.

Jika hubungan Jokowi dengan Megawati disebut Pratikno baik-baik saja, lain halnya hubungan Presiden dengan Ganjar. Meski tersirat mendukung Ganjar, Pratikno mengaku keduanya tidak pernah menggelar pertemuan secara intens.  

Oleh sebab itu, dia pun menampik perihal sinyalmen dukungan Jokowi terhadap Ganjar untuk meneruskan posisinya sebagai Presiden RI. Baginya, urusan politik merupakan urusan yang tak boleh disatukan dengan pemerintahan.

“Urusan itu kan urusan parpol lah ya,” katanya,

Sebagaimana diketahui, Jokowi sebelumnya pernah melontarkan dua poin yang menuai polemik saat berpidato di hadapan pendukunganya pada Minggu (22/5) lalu. Selain meminta para pendukungnya tak terburu-buru menentukan sikap politik, dia juga membuat pernyatan bahwa sosok yang didukungnya hadir dalam acara tersebut.

“Yang ketiga, urusan politik, ojo kesusu sek. Jangan tergesa gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini. Sudah dibilang, jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu,” kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi ini cukup wajar, karena berdasarkan survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) tokoh terfavorit capres 2024 mendatang, nama Ganjar mencuat urutan pertama dengan 88,4%.

Reporter: Ashri Fadilla