Penularan Covid-19 di Indonesia tengah menanjak beberapa pekan belakangan. Seiring dengan itu, ahli menyatakan bahwa RI telah berada di ambang gelombang keempat corona.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko mengatakan Indonesia saat ini bisa dikatakan telah memasuki gelombang baru corona. Ia bahkan memperkirakan lonjakan kasus akan mencapai sekitar 30 ribu.
"Perkiraan saya setiap minggu akan bertambah dua kali lipat," kata Miko kepada Katadata.co.id, Rabu (22/6).
Penularan akan tetap terjadi hingga pemerintah mengambil langkah pengetatan lagi. Jika pengetatan bisa dilakukan dalam waktu cepat, maka Miko memperkirakan puncak kasus bisa ditekan hingga sekitar 20 ribu orang.
"Kalau (level) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa ditingkatkan bisa menurun," ujarnya.
Sedangkan epidemiolog dari Griffith Universitu Dicky Budiman mengatakan kondisi saat ini adalah tanda-tanda awal gelombang keempat. Ia juga memprediksi gelombang terbaru ini bisa lebih banyak dari varian Delta.
Tingginya kasus ini sejalan dengan tes yang belum banyak sehingga kemungkinan akan muncul orang tanpa gejala Covid-19. "Selain itu BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi orang yang telah vaksinasi," katanya.
Sama seperti Miko, Dicky menyarankan pemerintah memperkuat lagi PPKM dan tidak melonggarkan kegiatan masyarakat. Selain itu penelusuran dan tes perlu kembali digenjot.
"Yang esensial diamati juga adalah indikator keparahan seperti masuk rumah sakit hingga kematian," katanya.
Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir adalah peringatan yang harus diwaspadai.
Bahkan kasus mingguan melonjak 105% dari 3.686 menjadi 7.587 orang pekan ini. Selain itu angka kematian secara mingguan juga meningkat dari 28 menjadi 44 orang.
"Upaya mitigasi harus digencarkan agar kematian tidak meningkat," katanya pada
Sedangkan pemerintah melaporkan pasien corona melonjak 1.985 orang pada Rabu (22/6). Kasus hari ini meningkat 18,9% dari 1.678 pada Selasa (21/6).
DKI Jakarta masih menjadi penyumbang terbanyak pasien hari ini dengan 1.226 kasus, naik 28,3% dari 953 kasus kemarin. Kasus di DKI juga menyumbangkan 61,7% dari total infeksi harian secara nasional.