Studi UI: Vaksin Booster Turunkan Risiko Kematian Lansia karena Covid

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
22/7/2022, 20.55 WIB

Pemerintah meminta masyarakat untuk segera menjalani vaksinasi booster. Bukan tanpa sebab, hal tersebut bisa membantu mencegah keparahan apabila terkena Covid-19.

Studi yang dilakukan para peneliti yang tergabung dalam Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) juga menunjukkan hal tersebut. Para peneliti juga menemukan bahwa lansia yang telah mendapatkan booster memiliki risiko kematian rendah jika terpapar Covid-19.

Studi dilakukan para peneliti pada kasus yang tercatat mulai 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 202 lewat New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan. Sedangkan status vaksinasi didapatkan dari Pcare milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Dari data yang digabungkan lewat Nomor Induk Kependudukan (NIK), tercatat ada 1.792.360 kasus Covid-19. Sedangkan dari angka tersebut, ada 7.785 yang eror secara umur dan missing status sebanyak 1.10 orang7. Adapun para peneliti yang terlibat dalam studi adalah Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N. Farid, Hafizah jusril, dan Wiji Wahyuningsih.

Dalam kelompok usia, rasio fatalitas Covid-19 pada usia 60 ke atas atau lansia mencapai 4% atau tertinggi dari kelompok usia lainnya. Kelompok usia 5 hingga 34 tahun memiliki rasio kematian terendah yakni 0,1%.

Berdasarkan kelompok status vaksinasi, rasio kematian tertinggi menimpa mereka yang belum vaksinasi. Ada 2,8% dari pasien yang meninggal dengan status belum vaksinasi. Sedangkan rasio terendah berada pada kelompok yang telah mendapatkan booster yakni 0,1%.

Halaman: