Menurut Budi, vaksinasi diperlukan karena mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat di rumah sakit dan pasien meninggal dunia diketahui tidak mendapatkan vaksin atau belum lengkap.
"Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular COVID-19 turun jauh dibandingkan yang belum," ucap Menkes Budi dalam keterangan resmi, Selasa (9/8).
Dia melanjutkan, para lanjut usia yang tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada mereka yang di bawah usia 50 tahun.
"Cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa, tapi insya Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian," jelasnya.
Menkes Budi juga menjelaskan mengenai efikasi vaksin yang turun setelah 6 bulan, sehingga dia meminta masyarakat tidak merasa aman jika baru mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua. Dia mengimbau agar menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Hingga Selasa (9/8), jumlah penerima vaksin booster telah mencapai 57.553.217 orang, atau sekitar 27,6% dari total target sasaran pemerintah yang mencapai 208.265.720 orang.
Sementara untuk dosis pertama, telah mencapai 202.772.014 orang atau mencapai 97% dari target sasaran. Pada penerima vaksinasi dosis kedua, total masyarakat yang mendapatkannya telah mencapai 170.322.263 orang, atau sekitar 87,9% dari target pemerintah.