Update Covid-19: 5.926 Kasus Baru, Lebih dari 100 Kematian Seminggu

Aryo Widhy Wicaksono
10 Agustus 2022, 18:01
Seorang siswa sekolah dasar menerima suntikan vaksin COVID-19 di RS Abu Nawas Kota Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (29/7/2022).
ANTARA FOTO/Jojon/tom.
Seorang siswa sekolah dasar menerima suntikan vaksin COVID-19 di RS Abu Nawas Kota Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (29/7/2022).

Untuk mencegah peningkatan gelombang kasus baru, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan vaksinasi dan booster bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit.

Menurut Budi, vaksinasi diperlukan karena mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat di rumah sakit dan pasien meninggal dunia diketahui tidak mendapatkan vaksin atau belum lengkap.

"Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular COVID-19 turun jauh dibandingkan yang belum," ucap Menkes Budi dalam keterangan resmi, Selasa (9/8).

Dia melanjutkan, para lanjut usia yang tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada mereka yang di bawah usia 50 tahun.

"Cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa, tapi insya Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian," jelasnya.

Menkes Budi juga menjelaskan mengenai efikasi vaksin yang turun setelah 6 bulan, sehingga dia meminta masyarakat tidak merasa aman jika baru mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua. Dia mengimbau agar menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Hingga Selasa (9/8), jumlah penerima vaksin booster telah mencapai 57.553.217 orang, atau sekitar 27,6% dari total target sasaran pemerintah yang mencapai 208.265.720 orang.

Sementara untuk dosis pertama, telah mencapai 202.772.014 orang atau mencapai 97% dari target sasaran. Pada penerima vaksinasi dosis kedua, total masyarakat yang mendapatkannya telah mencapai 170.322.263 orang, atau sekitar 87,9% dari target pemerintah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...