Keunggulan Mobil Listrik yang Diminta Jokowi Jadi Kendaraan Dinas

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Mobil listrik tengah mengisi daya pada SPKLU PLN.
Penulis: Nadya Zahira
16/9/2022, 19.07 WIB

Sementara itu pemerintah melalui PLN memberikan PT PLN (Persero) memberikan diskon tarif listrik sebesar 30% untuk pemilik mobil listrik yang melakukan pengisian daya baterai melalui fasilitas home charging jika pengisian dilakukan pada pukul 10.00 malam hingga 05.00 pagi keesokan harinya.

Menurut perhitungan PLN, Satu liter bensin setara dengan 1,2 kWh listrik dengan jarak tempuh yang sama. Satu liter bensin harganya Rp 12.000-15.000, sedangkan 1,2 kwh listrik hanya Rp 1.800. Jakarta-Bali kalau pakai mobil BBM bisa Rp 1,5 juta untuk mengisi BBM, mobil listrik hanya Rp 300.000.

4. Performa Tinggi

Mobil listrik memiliki akselerasi yang luar biasa. Hal tersebut dikarenakan mobil listrik bisa mengirimkan torsi dalam waktu singkat ke roda penggerak. Misalnya, mobil Tesla model S memiliki akselerasi sekitar 3 detik dari posisi diam untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Motor listrik juga cenderung bereaksi lebih cepat daripada mesin mekanis, memberikan lebih banyak torsi dan kelincahan saat mengemudi. Selain itu, mobil listrik biasanya beroperasi lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit energi dalam lalu lintas kota yang macet.

Mobil listrik juga tidak bersuara saat dikendarai. Berbeda dengan mobil BBM yang mengeluarkan suara dan getaran karena banyaknya komponen yang bergerak dalam mesin. Namun mobil listrik justru akan memberikan kenyamanan bagi pengemudi dan orang lain disekitarnya karena tidak mengeluarkan suara bising.

7. Bebas Ganjil Genap

Di Indonesia, mobil listrik terbebas dari aturan ganjil-genap. Artinya, pengguna mobil listrik bisa bebas melaju di ruas jalan yang memberlakukan sistem ganjil genap. Hal tersebut tentu memberikan kenyaman bagi para penggunanya.

8. Pengisian Daya yang Mudah

Banyak orang yang salah mengira bahwa mobil listrik lebih merepotkan karena harus mencari stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tidak semudah mencari SPBU. Pengisian daya pun membutuhkan waktu hingga hitungan jam, tak seperti mengisi BBM yang hanya dalam hitungan menit.

Untuk perjalanan harian di dalam kota, hal ini dapat diatasi dengan mengisi penuh baterai mobil listrik di rumah. Tergantung spesifikasinya, mobil listrik memiliki jarak tempuh yang cukup jauh. Seperti Wuling, Air EV yang mampu melahap 200-300 km dalam satu kali pengisian penuh.

Lalu mobil listrik besutan Hyundai yang dijual di Indonesia saat ini, memiliki jarak tempuh 305-384 km. Adapun mobil listrik paling hemat energi saat ini adalah Tesla Model 3 yang konsumsi dayanya hanya 25 kilowatt jam (kWh) per 100 mil (sekitar 160,9 km).

Dengan jarak tempuh tersebut, pengguna mobil listrik dapat melakukan perhitungan harus mengisi ulang baterai setiap beberapa hari berdasarkan jarak yang mereka tempuh setiap harinya. Tentu lebih amannya berkendara dengan kondisi baterai terisi penuh.

Namun pengisian baterai berpotensi menjadi kendala untuk perjalanan jarak jauh. Kuncinya adalah perencanaan yang baik sebelum berkendara ke luar kota. Bahkan stasiun pengisian tercepat yang ada di dunia saat ini akan membutuhkan waktu 30 menit untuk mencapai kapasitas mendekati 80%.

Meski begitu, saat ini jumlah SPKLU semakin banyak, bertebaran di tempat-tempat umum. Pertamina juga telah menyediakan stasiun pengisian daya mobil listrik di SPBU walau membutuhkan waktu yang tak singkat.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira