Gantikan Anies, Heru Budi Hartono Jadi PJ Gubernur DKI Jakarta

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti pelantikan di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (20/7).
Penulis: Yuliawati
7/10/2022, 18.52 WIB

Presiden Joko Widodo dikabarkan menetapkan Kepala Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta. Heru Budi bakal menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai pertengahan Oktober.

Penunjukkan Heru Budi  diputuskan dalam Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (7/10).

Jokowi  dikabarkan memutuskan Heru Budi menggantikan Anies setelah mendengar pertimbangan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan anggota TPA serta menteri terkait.

 Heru selama ini digadang-gadang sebagai calon terkuat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. Namanya bersaing dengan Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar

Sebelumnya, Heru mengaku tak pernah membahas soal dirinya yang masuk dalam bursa Pj Gubernur DKI. Padahal, hampir setiap hari mantan Wali Kota Jakarta Utara itu bertemu dengan Jokowi.

"Bicaranya tentang tugas Kepala Sekretariat Presiden," kata Heru di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (23/9).

Pada pekan lalu, ia juga mendampingi Mantan Wali Kota Solo itu untuk kunjungan kerja. Namun, ia dan Jokowi hanya berdiskusi seperti biasa.

Selain itu, Heru mengaku tidak mempersiapkan apapun menjelang lengsernya Anies. Bahkan, ia juga masih menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan kunjungan kerja Jokowi pada minggu depan.

Selain itu, Heru mengaku tidak berbicara dengan DPRD DKI Jakarta hingga Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan, Pj Gubernur DKI merupakan kewenangan Presiden.

Jokowi akan akan menerima enam nama calon Pj Gubernur DKI. Dari jumlah itu, tiga nama akan diusulkan oleh DPRD DKI Jakarta dan tiga nama dari Kementerian Dalam Negeri.

Adapun, Heru saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden. Namanya sudah lama muncul dalam bursa Plt Gubernur DKI Jakarta.

Heru menempuh pendidikan sarjana di Universitas Krisna Dwipayana pada 1984-1990. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan master di kampus yang sama pada 1995-1998.

Heru bukan orang baru di Pemprov DKI Jakarta. Ia mengawali karier di ibu kota sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993. Selang dua tahun kemudian, ia menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara.

Berikutnya, ia mendapat promosi menjadi Kepala Sub Bagian Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara pada 1999. Lalu pada 2002, ia pindah jabatan menjadi Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara.

Selain itu, pria kelahiran Medan itu sempat menduduki jabatan Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara pada 2007. Ia pun diangkat sebagai Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara pada 2008.

Pada 2013, ia menduduki kursi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta.

Kemudian saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI, Heru ditunjuk menjadi Wali Kota Jakarta Utara pada 2014. Heru hanya menjabat posisi itu selama setahun hingga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta.

Pada 2017, Heru melenggang ke Istana untuk menempati kursi Kepala Sekretariat Presiden hingga saat ini.

Reporter: Antara