Heboh Konser Berdendang Bergoyang Disetop Polisi, Kelebihan Kapasitas?
"Ketika @Seringai sedang manggung, tiba-tiba di tengah set, ada tiga atau empat orang panitia meminta kami berhenti dengan alasan instruksi dari kepolisian. Tentu saja kami akan comply dengan peraturan atau kondisi lapangan jika diberitahu dulu sebelumnya, tapi tidak di saat band sedang manggung!" ujarnya.
Selain hal itu, Wendi juga menyoroti pemilihan venue Istora Senayan yang dinilai terlalu kecil. "Kesalahan utama adalah pemilihan venue Istora Senayan untuk festival star studded line-up nasional seperti ini. Indoor Istora itu kapasitas 7000 pax, diisi lebih 10.000 aja tanpa ada panggung-panggung lain aja sudah padat banget traffic crowdnya," cuitnya.
Dia mengatakan, jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas menyebabkan pergeseran kerumunan anatar panggung sangat sulit. Apalagi penampil rata-rata merupakan nama besar yang memliki fan base ribuan orang.
"Ngebayanginnya aja ngeri tumplek blek di satu venue. Itu makanya Java Jazz Fest check out dari Senayan lebih dari 1 dekade lalu, udah gak muat lagi," ujarnya.
Selain itu, Wendi mengatakan, crowd control management sangat minim. "Saya masuk venue tanpa dicek ID apalagi bag atau body checking, lenggang kangkung aja. Gokilnya lagi, beberapa kali ketemu gate ke venue atau backstage yang hanya dijaga oleh seorang atau dua orang panitia," ujarnya.