Wapres Ma’ruf Amin: Indonesia Berperan Penting Atasi Krisis Iklim

ANTARA FOTO/Saptono/tom.
Wapres Mar'ruf Amin (kedua kanan) didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir, Selasa (8/11/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
9/11/2022, 05.48 WIB

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan Indonesia terus melakukan langkah konkret untuk mengatasi krisis iklim melalui berbagai upaya strategis, termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.

Hal itu disampaikan Wapres dalam keterangannya kepada media, di Paviliun Indonesia, Sharm El Sheikh Convention Centre (SHICC), Sharm El Sheikh, Mesir, Selasa (8/11), usai menghadiri KTT Perubahan Iklim (COP27). 

“Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 2022 serta Ketua ASEAN pada 2023, memiliki posisi strategis dalam berkolaborasi untuk penanganan perubahan iklim,” ujar Ma’ruf Amin. 

Menurut Ma’ruf, Indonesia saat ini terus berupaya untuk lead by example (memimpin dengan contoh) melalui berbagai upaya positif. Beberapa hal yang telah dilakukan adalah peningkatan target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contribution menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional. 

Dia mencontohkan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menghadapi krisis seperti situasi saat negara harus menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Ma’ruf, tak satupun negara yang mampu menghadapi pandemi secara mandiri.

"Kolaborasi dan kerja sama itu harus kita jadikan pengalaman, pandemi itu tidak ada satu negara pun yang mampu bekerja sendiri," tutur Ma’ruf.

Lebih jauh, Wapres menyampaikan bahwa peningkatan target penurunan emisi Indonesia selaras dengan perkembangan signifikan kebijakan Indonesia. Saat ini pemerintah telah melakukan perluasan konservasi dan restorasi alam, penerapan pajak karbon, mencapai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030. Juga ada pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodisel B40.

Ma’ruf menjelaskan, saat ini Indonesia juga telah memastikan pendanaan transisi energi dengan meluncurkan Country Platform for Energy Transition Mechanism. Namun, menurutnya semua upaya nasional tersebut perlu disertai dukungan internasional yang jelas. Salah satunya adalah dalam penciptaan pasar karbon yang efektif dan berkeadilan, investasi untuk transisi energi, dan pendanaan untuk aksi iklim.

"Sebagai Presidensi G20, Indonesia terus mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif," ujar Ma’ruf.

Pada kesempatan itu Wapres juga menegaskan bahwa seluruh negara peserta KTT Perubahan Iklim (COP27) harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim. Dia juga menekankan pentingnya menjaga negara-negara kepulauan, agar tidak tenggelam. Oleh sebab itu, ia pun mengajak dunia internasional untuk memberikan dukungan dan perhatian yang lebih kepada negara kepulauan seperti Indonesia.