Ini 6 Aksi Kunci Menkes G20 untuk Perkuat Arsitektur Kesehatan Global

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sambutan saat pembukaan pertemuan G20 3rd Health Working Group di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (22/8/2022).
Penulis: Ade Rosman
14/11/2022, 18.49 WIB

Juru Bicara G20 Bidang Kesehatan, Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan poin yang didorong Indonesia dalam pembahasan komitmen memperkuat arsitektur kesehatan global. Komitmen itu telah menjadi isu prioritas yang dibahas dalam pertemuan Menteri Kesehatan Negara G20 dalam rangkaian B20 Indonesia Summit, Bali. 

"Tentunya Kememkes bersama kementerian dan lembaga terkait ingin mengawal isu prioritas untuk arsitektur kesehatan global,” kata Siti dalam program Katadata Special Report G20 yang disiarkan di kanal YouTube Katadata Indonesia, Senin (14/11).

Siti menjelaskan, tiga prioritas tersebut yaitu memperkuat ketahanan kesehatan global, standarisasi protokol kesehatan  serta memperluas manufaktur dan penelitian hub-hub yang lebih luas lagi. Ia menjelaskan, pada kesempatan pertemuan menteri kesehatan negara-negara G20 telah disepakati enam aksi kunci yang menjadi komitmen dari menteri-menteri kesehatan negara G20.

"Semua negara tentunya akan bekerja sama secara kolektif untuk mengatasi masalah global  terutama untuk mempertahankan Kesehatan Global," kata Siti.

Adapun aksi kunci yang pertama adalah telah disepakatinya dana pandemi oleh negara G20. Menurut Siti, Dana Pandemi merupakan pencapaian yang cukup besar dan nyata dari presidensi Indonesia di G20. 

Aksi kunci kedua adalah melakukan evaluasi terhadap Access to COVID-19 Tools-Accelerator (ACT-A). Lalu, aksi ketiga yaitu penguatan surveilans genomik.

"Kita tahu bahwa ini menjadi bagian penting daripada upaya untuk mempersiapkan pencegahan kesiapsiagaan dan respon terhadap pandemi," kata Siti.

Selanjutnya, aksi keempat yaitu standarisasi protokol kesehatan, dengan cara memastikan sertifikat perjalanan dalam bentuk digital yang akan memudahkan pelaku perjalanan itu melakukan perjalanan dari satu negara ke negara lainnya. Selanjutnya, aksi kelima yaitu melakukan analisa dan pemetaan kondisi terkait pusat penelitian dan manufaktur.

Sedangkan aksi terakhir adalah melakukan aksi-aksi melalui berbagai side event. Selama presidensi Indonesia di G20, telah dilakukan berbagai side event  yang menghasilkan beberapa aksi nyata. 

“Yang pertama adalah peningkatan pembiayaan untuk upaya penanggulangan tuberkulosis, kemudian komitmen untuk mengimplementasikan kembali One Help ya sebagai upaya untuk mencegah kemungkinan pandemi berikutnya, serta meningkatkan kapasitas dan deteksi dan respons untuk pencegahan antimikroba resistensi," kata Siti.

Ia mengungkapkan, saat ini negara anggota G20 telah menyatakan komitmen untuk melaksanakan 6 output yang disepakati selama G20. Meski saat ini situasi geopolitik dunia sedang tidak stabil akibat perang Rusia Ukraina, namun Siti mengatakan negara-negara G20 sepakat bersama untuk menjalankan output yang sudah disepakati. 

Reporter: Ade Rosman

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.