Bank DBS Indonesia Raih Katadata Green Initiative Awards

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong (kiri), COO Katadata Ade Wahyudi (kanan) memberi piagam penghargaan Katadata Green kategori Banking pada acara Regional Summit 2022 di Aryanusa Ballroom, Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (1/12).
Penulis: Reza Pahlevi
1/12/2022, 12.00 WIB

DBS Indonesia juga termasuk satu dari delapan bank yang terlibat dalam mandat transisi energi senilai US$ 750 juta kepada PT PLN pada November 2022. Pembiayaan diberikan untuk mendukung sejumlah proyek transisi energi perusahaan setrum negara itu. Di proyek ini termasuk langkah pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara dan pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan.

Pembiayaan transisi oleh Bank DBS Indonesia merupakan bagian dari pembiayaan transisi yang dilakukan DBS Group di Asia. Pada Juni 2020, Bank DBS meluncurkan Kerangka Kerja dan Taksonomi Pembiayaan Berkelanjutan dan Transisi. 

Peluncuran kerangka ini juga membuat DBS Group menjadi yang pertama menjaring permintaan pembiayaan transisi di Asia. Per April 2022, DBS Group telah menyalurkan 100 transaksi pembiayaan transisi senilai total US$8,72 miliar.

Menghentikan Pembiayaan Sektor Penghasil Emisi

DBS Group juga berencana menghentikan pembiayaan bagi tujuh sektor penghasil emisi besar pada 2030 hingga 2040. Ini menjadi bagian perusahaan untuk mencapai emisi nol netto pada 2050.

Tujuh sektor yang disasar ini yaitu energi, minyak dan gas (migas), otomotif, aviasi, ekspedisi, baja, dan real estat. Ketujuh sektor ini mewakili segmen perbankan institusional penghasil emisi karbon terbesar yang dibiayai oleh DBS.

DBS Group menyebutkan sektor-sektor tersebut juga mewakili 31 % dari pinjaman bank yang belum dilunasi tetapi merupakan sebagian besar emisi yang dihasilkan oleh perusahaan atau industri yang dibiayai grup perbankan institusional DBS.

Institutional Banking Group Head DBS, Tan Su Shan, menyatakan perusahaannya bermaksud untuk mendorong dan memungkinkan nasabah perbankan institusional untuk mengubah strategi bisnis mereka dan mempercepat perjalanan transisi mereka.

Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk dengan memberikan mereka solusi keuangan berkelanjutan dan solusi keuangan transisi untuk perusahaan yang berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca mereka.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan berarti dalam permintaan akan solusi keuangan hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.

Halaman: