Cara Memulai Usaha Kuliner dengan Berbagai Komponen Dasar

PEXEL
Ilustrasi, makanan.
Editor: Agung
2/12/2022, 12.39 WIB

Salah satu bisnis yang menarik untuk dijalankan adalah bisnis kuliner. Oleh karena itu, tentu menarik untuk membahas bagaimana cara memulai usaha kuliner dengan modal yang terjangkau.

Bisnis kuliner memang salah satu bisnis yang tidak terlalu sulit jika pengusaha pun memiliki strategi pengoperasian yang tepat. Jika tidak, maka bisnis kuliner justru malah menambah pengeluaran karena adanya sistem operasional yang keliru.

Makanan adalah kebutuhan pokok semua orang. Oleh karena itu, bisnis kuliner menjadi pilihan yang tak akan lekang oleh waktu. Jika Anda tertarik untuk mengetahui cara memulai usaha kuliner, berikut ini rincian penjelasannya, dilansir dari glints.com.

1. Membuat Business Plan

Langkah awal dalam cara memulai usaha kuliner adalah membuat business plan. Business plan dapat membantu pengusaha untuk mengidentifikasi dan membuat rencana untuk kedepannya.

Business plan membuat pengusaha mampu mempertanggung jawab usahanya dan jika diperlukan, pengusaha pun dapat mencantumkan business plan dalam proposal usaha saat ingin mengajukan investasi. Dalam business plan, setidaknya terdapat beberapa pembahasan yakni sebagai berikut:

  • Branding atau Pemasaran

Pada bagian branding, pengusaha dapat menjelaskan bagaimana teknik promosi dan pemasaran yang akan diterapkan. Catat pula kelebihan dan kekurangan hingga menemukan sistem branding yang cocok dengan bisnis yang akan dijalankan.

  • Target Pasar atau Sasaran

Pada bagian target pasar atau sasaran, berikan pula penjelasan terkait siapakah yang ingin menjadi sasaran penjualan. Target pasar contohnya yakni wanita atau pria usia 10 hingga 15 atau 15 hingga 25 atau 15 hingga 40 dan lain sebagainya.

Jika perlu, catat seluruh demografinya yang meliputi jenis kelamin, usia, tempat tinggal, sekolah, kebiasaan tertentu, perilaku tertentu, dan lain sebagainya. Pasalnya, jika tidak menentukan target pasar, maka seakan bisnis tidak menjual produk ke siapapun juga.

  • Identitas Usaha

Selanjutnya, cantumkan identitas usaha. Informasi mengenai bisnis akan selalu menjadi hal pokok dan penting dalam perkembangannya. Jika pengusaha ingin bisnisnya dikenal, maka tetapkan nama dan identitas usaha secara rinci termasuk sertifikasi yang mungkin telah diperoleh oleh pengusaha.

Tak hanya itu, berikan juga logo yang menarik sebagai merek agar mudah dikenali. Pasalnya, merek tidak hanya berupa tulisan saja tetapi juga desain dan suara maupun hologram.

  • Jenis Kuliner yang Ingin Dipasarkan

Pada bagian jenis kuliner yang dipasarkan, tentu pengusaha harus menetapkannya. Jelaskan juga mengenai masa kadaluarsa, sistem pengolahan, varian menu, varian rasa yang disediakan, bagaimana cara menghidangkannya, tempat untuk menghidangkan makanan tersebut, dan lain sebagainya.

  • Sistem Operasional

Tulislah sistem operasional terkait dengan langkah-langkah menjalankan usaha. Hal ini contohnya yakni cara penghidangan, cara melayani, cara mengantarkan makanan, sistem pembayaran, dan lain sebagainya.

Pelaku usaha dapat membuat Standar Operasional Prosedur yang sedikit banyak memuat ketentuan dasar dalam menjalankan usaha. Perlahan-lahan mungkin sistem akan berubah menjadi lebih baik setelah beberapa kali trial and error.

  • Struktur Organisasi atau Penanggungjawab

Cantumkan pula struktur organisasi agar pengusaha mudah mengenali penanggung jawab di setiap bidang. Contohnya, bidang manajerial, keuangan, karyawan, dan lain sebagainya.

Unsur di atas perlu dimasukkan dalam business plan dan pengusaha pun wajib membahasnya secara lebih rinci.

2. Buat Laporan Keuangan dan Update Secara Berkala

Pengelolaan keuangan menjadi ‘nyawa’ dalam cara memulai usaha kuliner. Aspek ini berperan penting dalam memonitor alur keuangan. Pengusaha wajib melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan keuangan agar seluruh dan terkelola dengan baik.

Mungkin di awal bisnis, pelaku usaha akan mengelola keuangan sendiri, tetapi ketika bisnis berkembang maka perlu ada pihak yang fokus dan bertanggung jawab penuh terhadap keuangan itu.

Selain untuk memahami alur keuangan dengan mudah, laporan keuangan juga dapat digunakan untuk dilampirkan pada proposal usaha ketika ingin mengajukan pinjaman modal kepada investor yakni perseorangan atau pinjaman dari pemerintah. Investor akan menganalisis laporan keuangan untuk menentukan pemberian modal usaha.

Catat juga pinjaman atau investasi yang diberikan oleh investor. Pastikan penanggung jawab keuangan memahami kolom-kolom yang ada pada kredit dan debit.

3. Penentuan Harga dan Riset Kompetitor

Cara memulai usaha kuliner berikutnya adalah dengan menentukan harga. Riset harga pasar dan harga grosir seluruh bahan baku. Setelah itu, pastikan seluruh nominalnya terjangkau. Selanjutnya, tentukan harga produk lain yang sejenis untuk menerapkan strategi marketing yang sesuai. Kemudian, pengusaha pun dapat menentukan harga jual untuk produknya.

Riset kompetitor tak hanya dari besaran harga jual produk, tetapi juga meliputi berbagai aspek. Contohnya yakni strategi marketing, pengelolaan tertentu, sistem operasional, dan lain sebagainya. Terapkan ide-ide yang sesuai dengan perusahaan sehingga perusahaan pun dapat berkembang dengan baik.

4. Cari Lokasi yang Strategis

Komponen yang penting dalam cara memulai usaha kuliner berikutnya adalah lokasi usaha yang strategis. Lokasi berpengaruh pada tingkat keramaian tempat usaha, seringnya kunjungan pembeli, dan mudahnya sebuah usaha untuk dikenali. Pastikan aspek-aspek tersebut terpenuhi agar usaha dapat berkembang dengan baik.