Perbedaan pendapat antara peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menjadi sorotan publik. Kedua lembaga pemerintah itu bertolak belakang dalam memperkirakan cuaca pada Rabu (28/12).
Peneliti BRIN Erma Yulihastin memperkirakan akan terjadi badai besar di Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (28/12). Ramalan badai dahsyat ini dibantah BMKG. Cuaca Rabu kemarin pun sesuai dengan perkiraan BMKG yakni hujan dengan intensitas sedang dan tinggi, tanpa badai.
Berbeda dalam meramal cuaca pada Rabu kemarin, peneliti BRIN dan BMKG kompak memperkirakan hujan besar yang akan terjadi pada Jumat (30/12). Pada Jumat besok kemungkinan ada peningkatan intensitas hujan.
Ilmuwan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin memprakirakan akan ada bom awan yang siap memasok hujan ke kawasan Jabodetabek. Menurutnya, awan hujan masuk dari Samudra Hindia akan masuk melalui daerah Tangerang.
Adapun, Erma meramalkan cuaca tiga daerah yang akan diguyur hujan secara konsisten pada hari ini, yakni Laut Jawa di utara DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Namun, ilmuwan BRIN itu menilai hujan yang terjadi di Ibu Kota tidak akan sekuat di dua daerah lainnya.
"Hujan di Jabodetabek bisa diperparah dengna propagasi konveksi dari Lampung," cuit Erma pada Rabu (28/12), yang dikutip Kamis (29/12).
Peningkatan hujan juga di beberapa titik, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Bali, dan Lombok. Menurutnya, peningkatan hujan berasosiasi dengan pembentukan badai konvektif skala meso yang ada di Laut Jawa.
Senada, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan akan ada peningkatan intensitas hujan pada 30-31 Desember 2022. Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan baru akan mengguyur Tanah Air mulai siang-sore hari, sementara itu intensitas akan menuju kondisi ekstrem dari sore hingga dini hari.
Sebagai informasi, BMKG mengklasifikasikan kondisi hujan setidaknya menjadi empat kondisi, yakni ekstrem jika intensitas hujan di atas 150 milimeter (mm), sangat lebat jika intensitas hujan 100-150 mm, lebat jika intensitas hujan 60-100 mm, dan sedang jika intensitas hujan 40-60mm. Adapun, BMKG mencatat bencana hidrometeorologi seperti banjir biasanya terjadi jika intensitas hujan di atas 100 mm.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mencatat ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan ekstrem pada 30 Desember 2022, yakni Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian utara, dan Jabodetabek. Menurutnya, kawasan Jabodetabek menjadi perhatian khusus lantaran mayoritas titik cuaca di kawasan Ibu Kota dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan ekstrem.
"Dan itu merata di Jabodetabek, sehingga ini perlu diwaspadai. Untuk hujan ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Bekasi bagian utara, Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kota Bekasi," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/12).
Sementara itu, Dwikorita mencatat beberapa titik yang akan mengalami hujan lebat, seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor, Kabupaten Bogor bagian selatan, Kota Depok, dan Jakarta Pusat. Dwikorita memprediksi intensitas hujan akan meningkat pada sore hari dan terus terjadi hingga pergantian hari.
Dwikorita mengingatkan tingginya curah hujan tersebut dapat menimbulkan banjir dan longsor di beberapa wilayah. Oleh karena itu, Dwikorita mengingatkan pada pemerintah daerah untuk menyiapkan infrastruktur dan kondisi lingkungan di daerah masing-masing.
Di samping itu, Dwikorita menilai ada potensi banjir rob karena tingginya intensitas hujan di beberapa wilayah, seperti Banten bagian utara, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, dan Jawa Tengah bagian utara.