Ilmuwan BRIN dan BMKG Ramal Hujan Ekstrem Jumat Sore

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.
Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Rabu (28/12/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi potensi cuaca ekstrem akibat fenomena monsun Asia, seruak udara dingin dan aliran lintas ekuator yang melanda sejumlah provinsi di Indonesia akan mereda pada tanggal 5-10 Januari 2023.
29/12/2022, 16.37 WIB

Sebagai informasi, BMKG mengklasifikasikan kondisi hujan setidaknya menjadi empat kondisi, yakni ekstrem jika intensitas hujan di atas 150 milimeter (mm), sangat lebat jika intensitas hujan 100-150 mm, lebat jika intensitas hujan 60-100 mm, dan sedang jika intensitas hujan 40-60mm. Adapun, BMKG mencatat bencana hidrometeorologi seperti banjir biasanya terjadi jika intensitas hujan di atas 100 mm.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mencatat ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan ekstrem pada 30 Desember 2022, yakni Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian utara, dan Jabodetabek. Menurutnya, kawasan Jabodetabek menjadi perhatian khusus lantaran mayoritas titik cuaca di kawasan Ibu Kota dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan ekstrem.

"Dan itu merata di Jabodetabek, sehingga ini perlu diwaspadai. Untuk hujan ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Bekasi bagian utara, Jakarta Barat bagian utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Kota Bekasi," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/12).

Sementara itu, Dwikorita mencatat beberapa titik yang akan mengalami hujan lebat, seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor, Kabupaten Bogor bagian selatan, Kota Depok, dan Jakarta Pusat. Dwikorita memprediksi intensitas hujan akan meningkat pada sore hari dan terus terjadi hingga pergantian hari.

Dwikorita mengingatkan tingginya curah hujan tersebut dapat menimbulkan banjir dan longsor di beberapa wilayah. Oleh karena itu, Dwikorita mengingatkan pada pemerintah daerah untuk menyiapkan infrastruktur dan kondisi lingkungan di daerah masing-masing.

Di samping itu, Dwikorita menilai ada potensi banjir rob karena tingginya intensitas hujan di beberapa wilayah, seperti Banten bagian utara, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, dan Jawa Tengah bagian utara.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief