Breaking News: Jokowi Resmi Cabut PPKM, Masih Berstatus Kedaruratan
Presiden Joko Widodo resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Meski mencabut status PPKM, pemerintah masih memberlakukan status kedaruratan pandemi Covid-19.
Jokowi mengingatkan agar seluruh masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada akan risiko Covid-19. "Terus mengenakan masker di keramaian dan ruang tertutup," kata Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (30/12).
Dia meminta masyarakat juga menjaga imunitas dengan terus vaksin dan mendeteksi gejala Covid-19 secara mandiri dan melakukan pengobatan.
Jokowi menjelaskan pencabutan status PPKM, tak mengubah status kedaruratan pandemi Covid-19. "Status kedaruratan tidak dicabut karena pandemi belum berakhir sepenuhnya," kata Jokowi.
Dia menjelaskan status pandemi tak bisa ditentukan oleh negara, tapi diputuskan oleh WHO. Sehingga Indonesia belum berstatus endemi Covid-19.
Beberapa hari sebelumnya Jokowi sudah menjelaskan berencana mengakhiri PPKM sebelum pergantian tahun. Alasannya, kasus Covid-19 sudah menurun dan RI disebut telah memasuki fase endemi.
Pemerintah juga membuat survei serologi imunitas masyarakat terhadap Covid-19 yang akan rampung bulan depan. Kajian serologi terkait imunitas masyarakat terhadap Covid-19 terbaru akan menentukan waktu penerbitan Keppres tersebut.
Jokowi mengatakan dokumen survei serologi yang dimaksud belum tiba di mejanya pada minggu lalu. "Kajian-kajian yang saya minta harus detail, jangan sampai fail memutuskan, sehingga sebaiknya kita sabar untuk menunggu," ujar Jokowi di Stasiun Manggarai, Senin (26/12).
Jokowi menyampaikan Keppres pencabutan PPKM akan diterbitkan jika survei serologi menunjukkan imunitas masyarakat terhadap Covid-19 telah lebih dari 90%. Selain itu, survei tersebut harus dapat menjelaskan kenapa penularan telah lebih rendah dari 1.000 orang per hari.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, kasus konfirmasi Covid-19 harian pada 23-25 Desember 2023 telah di bawah 1.000 orang per hari. Per 25 Desember 2022, kasus harian hanya 538 orang atau terendah sejak 30 hari terakhir.
"Apakah karena imunitas sudah baik? atau karena virusnya sudah tidak senang dengan Indonesia? Tunggu kajian dari Kemenkes, dari pakar epidemiolog, agar benar memutuskannya," ujar Jokowi.