Setelah berhasil menanggulangi insiden ledakan di area gas compressor, pada Sabtu (1/4) pukul 22.54 waktu Indonesia bagian barat (WIB), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit Dumai kini beralih ke proses recovery, baik untuk operasional kilang maupun warga terdampak.
Area Manager Communication, Relations, & CSR KPI Refinery Unit Dumai Agustiawan mengatakan, proses recovery segera dilakukan agar operasional kilang dapat kembali berjalan optimal serta warga terdampak bisa segera beraktifitas.
"KPI Refinery Unit Dumai meminta maaf atas kejadian ini, dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan, dalam keterangan resmi.
Seperti diketahui, kilang Pertamina Refinery Unit II dilaporkan meledak pada Sabtu (1/4) malam pukul 22.40 WIB. Akibat dari kejadian ini, terdapat beberapa rumah warga dan rumah ibadah, khususnya yang berdekatan dengan kilang, mengalami kerusakan minor.
Agustiawan menjelaskan KPI Refinery Unit Dumai akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi sehingga masyarakat dapat kembali nyaman beraktifitas.
Ia menambahkan, saat ini KPI Refinery Unit Dumai sedang membentuk tim pemulihan atau recovery yang melibatkan pemerintah daerah (Pemda), aparat penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan.
Pendataan terhadap kerugian di masyarakat pun sedang dalam proses pencatatan. Selain itu, KPI Refinery Unit Dumai juga sudah mensiagakan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Saat ini, proses investigasi penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan.
"Kami pastikan juga bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatra Bagian Utara, dalam keadaan aman. Semoga proses recovery dapat berjalan baik sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," kata Agustiawan.
Sebagai informasi, KPI Refinery Unit Dumai merupakan salah satu kilang terbesar yang ada di Pulau Sumatera. Unitnya berada di dua lokasi yaitu Dumai dan Sungai Pakning. Kapasitas produksinya mencapai 170 ribu barel per hari, baik bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK), serta non-BBM.
Adapun, produk BBM dan BBK yang diproduksi oleh KPI Refinery Unit Dumai, antara lain aviation turbine fuel, minyak bakar, minyak diesel, minyak solar, dan minyak tanah. Sementara, non-BBM yang diproduksi, antara lain solvent, green coke, dan liquid petroleum gas (LPG).