Presiden Joko Widodo mengatakan situasi dunia saat ini masih sulit. Bahkan, Jokowi mengatakan 96 negara saat ini telah menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).
Jokowi mendapatkan informasi tersebut langsung dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di sela-sela pertemuan G7 di Jepang beberapa waktu lalu. Ia membandingkan jumlah negara yang menjadi pasien IMF krisis 1998 tak sebanyak ini.
"Ini sudah 96 dan menunjukkan dunia betul-betul sangat sulit," kata Jokowi dalam pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah di Jakarta, Rabu (14/6).
Hal ini disebut Jokowi menjadi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Oleh sebab itu, ia memerintahkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasi penggunaan anggaran dengan detail.
"Setiap rupiah yang dibelanjakan lewat APBN, APBD, BUMN harus produktif," kata Jokowi.
Pengawasan menjadi penting lantaran sulit bagi pemerintah untuk mendapatkan pemasukan. Jokowi juga mengatakan dirinya kerap memastikan langsung apakah penggunaan anggaran sudah sesuai.
"Saya ingin memastikan apa yang menjadi program sampai ke masyarakat. Karena kita lemah di sisi ini," ujarnya.
Secara khusus, Jokowi meminta BPKP fokus pada hasil dan bukan saja prosedur pengawasan. Hal ini penting karena dirinya masih melihat banyak institusi di pusat dan daerah tak melakukan penganggaran dengan benar.
"Banyak APBN dan APBD kita berpotensi tak optimal," katanya.