Jokowi Sebut Pendapatan Per Kapita RI Meroket Jika Hilirisasi Jalan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.
Presiden Joko Widodo (kanan) mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, bersama menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
16/8/2023, 12.01 WIB

Presiden Joko Widodo mengakui program hilirisasi akan berdampak besar bagi eksportir bahan mentah dan pendapatan negara jangka pendek. Namun Kepala Negara menjanjikan program hilirisasi akan berbuah manis dalam jangka menengah dan panjang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan program hilirisasi akan terus dilakukan. Menurutnya, peningkatan nilai tambah pada masa depan tidak akan terbatas pada sumber daya mineral, namun dilakukan pada semua jenis komoditas.

"Hilirisasi yang ingin kami lakukan adalah hilirisasi yang tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non mineral, seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya," kata Jokowi dalam Rapat Tahunan MPR 2023, Rabu (16/8).

Jokowi meramalkan pendapatan per kapita nasional dapat mencapai US$ 10.900 atau Rp 166,8 juta per tahun pada 2033. Hal tersebut dapat terjadi jika program hilirisasi saat ini diperluas ke komoditas tembaga, bauksit, minyak sawit mentah, dan rumput laut.

"Dalam 15 tahun, pendapatan per kapita akan mencapai US$ 15.800 per tahun, dalam 22 tahun pendapatan perkapita kita mencapai US$ 25.000 per tahun," ujar Jokowi.

Seperti diketahui, pendapatan per kapita nasional pada 2022 adalah senilai US$ 4.349 per tahun. Artinya, Jokowi meramalkan pendapatan per kapita nasional dapat naik lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief