Kualitas udara Provinsi DKI Jakarta masih berada pada salah satu level terburuk dunia pada awal pekan ini. Menurut laporan World Quality Report dari IQAir, Jakarta berada dalam ranking lima dengan indeks kualitas udara terburuk dunia.
Kualitas udara Jakarta pagi ini berada dalam indeks 148 yang artinya tak sehat bagi kelompok sensitif. Posisi Indonesia berada di bawah Johannesburg, Dubai, Hanoi, dan Tashkent.
Pada pukul 06.00 WIB, Jakarta memiliki polusi udara PM2,5 serta nilai konsentrasi 54,8 mikrogram per meter kubik.
Polusi udara Jakarta masih memburuk meski pemerintah telah mengambil langkah. Terbaru, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyegel tiga perusahaan penampungan batu bara yang berpotensi mencemari lingkungan.
Ketiga gudang batu bara yang ditutup yakni PT Bahana Indokarya Global di Jakarta Timur, serta PT Trada Trans Indonesia dan PT Trans Bara Energy di Jakarta Utara.
Selain itu, pemerintah juga menutup sementara perajin arang batok di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya telah menindak tegas sejumlah industri yang melanggar aturan lingkungan sehingga menjadi pemicu polusi udara.
"Kalau mereka sudah melanggar aturan, apalagi lingkungan hidup kita lakukan tindak tegas," kata Heru di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/9).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan penyebab utama tingginya polusi udara DKI Jakarta adalah kendaraan. Berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 24,5 juta kendaraan bermotor di Jakarta sepanjang 2022.
"Sebanyak 19,2 juga di antaranya adalah sepeda motor," kata Siti Nurbaya di Istana Kepresidenan, Senin (14/8).