Resmikan Ganjar - Mahfud MD, PDIP Bakal Pecah Kongsi dengan Jokowi?

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) didampingi Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo (kiri) dan Koordinator Media DPP PDIP Monang Sinaga (kanan) menyapa wartawan jelang pengumuman bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Penulis: Yuliawati
18/10/2023, 10.51 WIB

PDI Perjuangan dan partai koalisi mengumumkan Menkopolhukam Mahfud MD sebagai calon wakil Presiden pendamping Ganjar Pranowo. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan menerima masukan dari para tokoh dan politisi.

Ia juga telah berkontemplasi untuk memikirkan sosok pendamping Ganjar yang tepat."Maka saya dengan mantap mengambil keputusan, semuanya sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara," kata Mega pada Rabu (18/10).

Dengan pengumuman ini, muncul pertanyaan sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Joko Widodo. Ketua DPP PDIP Puan Maharani membantah bakal pecah kongsi dengan Jokowi. "Enggak ada pecah kongsi, sama sekali. Semuanya baik baik saja," kata Puan kepada wartawan.

Puan mengatakan PDIP dan Jokowi saling menghormati. "Kita saling menghormati, menghargai."

Dia mengatakan urusan capres dan cawapres merupakan urusan partai politik. Tidak terkait dengan hubungannya dengan Jokowi. "Jadi ini merupakan urusan partai politik, yaitu PDI perjuangan bersama Perindo, Hanura dan PPP," kata Puan.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan keputusan tersebut diambil setelah pimpinan PDIP melaporkan kepada Megawati terkait dinamika politik terkini, khususnya setelah putusan MK terkait batas usia capres-cawapres menjadi berusia 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.

PDIP Dianggap Melepas Keterkaitan Politik dengan Jokowi

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyatakan PDIP telah mempertegas sikap politik dengan Jokowi.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman