Survei KIC: 59% Anak Muda Tertarik Politik, Sebagian Mau Jadi Politisi

ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/hp.
Peserta kirab membawa bendera partai politik saat acara Kirab Pemilu 2024 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (30/10/2023).
31/10/2023, 12.21 WIB

Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei terkait persepsi anak muda terhadap politik. Temuan survei itu menunjukkan mayoritas anak muda tertarik dengan politik.

Survei yang dilakukan pada 11-17 Oktober 2023 ini menggunakan metode riset kuantitatif oleh data yang dihimpun dari 1.005 responden secara daring. Adapun populasi responden merupakan penduduk Indonesia di 34 provinsi dengan usia 17-42 tahun yang memiliki nomor telepon.

Dari hasil survei, sebanyak 52% atau lebih dari separuh anak muda tertarik dengan politik dan 7,8% sangat tertarik. Sementara hasil lain menyatakan 35,7% anak muda tidak tertarik dengan politik, dan 4,5% sangat tidak tertarik.

Survei juga dilakukan untuk mengetahui model keterlibatan anak muda dalam politik. Adapun, pertanyaan diberikan kepada 59,8% atau 601 responden anak muda yang tertarik dengan politik.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 80,1% tertarik mengikuti berita politik. Kemudian 28,9% tertarik mengawal pemilu baik sebagai saksi, bawaslu, atau mengawasi jalannya pemilu.

Selain itu, sebanyak 15,9% menyatakan tertarik mendukung kampanye salah satu partai atau politisi. Ada juga 8,7% anak muda yang menyampaikan sikap tertarik menjadi anggota partai politik dan 6,9% tertarik menjadi politisi alias nyaleg.

Mayoritas anak muda juga sering terpapar berita politik. Dari 1.0005 responden, sebanyak 57,5% mengaku sering terpapar pemberitaan politik, sedangkan 10,8% mengaku sangat sering. Sedangkan 26,2% responden jarang terpapar berita dan informasi politik. Adapun, 5,5% mengaku sangat jarang terpapar.

Namun, pendapat anak muda terbelah mengenai penilaian soal politik. Sebanyak 51,6% responden menilai politik itu buruk dan sangat buruk, sedangkan sisanya menganggap politik merupakan hal yang baik atau sangat baik.

Survei juga menunjukkan penyebab penilaian tersebut muncul. Alasan terbanyak anak muda menganggap politik itu buruk karena diasosiasikan dengan korupsi (31,3%), keinginan berkuasa (8,5%), hingga politik uang (7,3%).

Sedangkan alasan anak muda menilai politik itu baik karena kebaikan (15,4%), menjalankan demokrasi (11,7%)), hingga jalan mensejahterakan rakyat (9,7%).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu