TKN Sebut Gibran Independen karena Tak Bawa Nama Jokowi saat Debat

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tiba untuk mengikuti debat kedua cawarpres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
22/12/2023, 23.27 WIB

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Eddy Soeparno menilai Gibran adalah sosok independen yang telah menunjukkan kemampuannya dalam debat cawapres malam ini.

Hal tersebut disampaikan saat menanggapi Gibran yang tidak menyinggung nama Presiden Joko Widodo secara langsung selama debat berlangsung.

Eddy berpendapat Gibran telah menjaga kesantunan dan etika sekitar tiga jam debat berlangsung. Oleh karena itu,  Gibran tidak perlu membawa nama Kepala Negara pada malam ini.

"Gibran adalah sosok yang berdiri sendiri, namun Mas Gibran memberikan apresiasi ke satu orang, yakni Pak Prabowo. Tidak ada orang lain," kata Eddy kepada Katadata.co.id, Jumat (22/12).

Sekretaris Jenderal PAN ini menyampaikan hilirisasi merupakan fokus utama Gibran dalam debat malam ini. Menurutnya, hal tersebut telah menggambarkan visi duet Prabowo-Gibran jika menjuarai Pilpres 2024.

Eddy menjelaskan hilirisasi akan memperkuat perekonomian nasional mengingat dampak nilai tambah program tersebut. "Kita tadinya hanya mengandalkan nilai tambah perekonomian yang kecil dari ekspor bahan mentah," katanya.

Senada, Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan hilirisasi merupakan solusi masa depan perekonomian nasional. Sebab, program tersebut dapat meningkatkan daya saing dengan peningkatan nilai tambah produk lokal.

"Mas Gibran menyampaikan makna hilirisasi adalah solusi Indonesia menjadi negara maju," kata Kang Emil.

Infrastruktur Sosial

Walau demikian, Kang Emil mengakui Gibran belum menjawab pertanyaan terkait infrastruktur sosial secara komprehensif. Secara rinci, pertanyaan yang dimaksud adalah cara agar pembangunan infrastruktur sosial tidak membebani anggaran pemerintah daerah.

Untuk diketahui, beberapa infrastruktur sosial yang dimaksud berkaitan dengan sanitasi, pengolahan limbah, dan air bersih. Kang Emil menyatakan hal tersebut dapat dilakukan dengan cara pendanaan gotong royong dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility pihak swasta maupun dana umat seperti zakat.

"Cuma kalau dalam debat hal tersebut tidak leluasa disampaikan. Semua yang diungkapkan Mas Gibran sudah saya kasih nilai sembilan," ujarnya.

Untuk diketahui, jawaban Gibran terkait pertanyaan soal infrastruktur sosial adalah program Makan Siang Gratis atau MSG. Gibran menghitung program tersebut membutuhkan anggaran senilai Rp 400 triliun. Akan tetapi, Gibran tidak menjelaskan asal pendanaan program tersebut. 

Reporter: Andi M. Arief