Rasio Belanja Pertahanan RI Terhadap PDB Terendah di Asia Tenggara

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Ilustrasi. Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan, agar Indonesia meningkatkan rasio anggaran pertahanan di kisaran 1%-2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
10/1/2024, 16.16 WIB

Rasio belanja militer terhadap PDB Timor Leste sebesar 1,1% atau sekitar US$ 44,3 juta. Lalu, Filipina berada di urutan ketujuh dengan rasio belanja militer terhadap PDB sebesar 1% atau sekitar US$ 4 juta.

Sebagai informasi,  rasio anggaran pertahanan atau belanja militer terhadap PDB era SBY berkisar 0,2—0,9% per tahun, sedangkan era Jokowi 0,7—0,9% per tahun. Berikut rinciannya:

Era Presiden SBY

  • 2005: rasio anggaran pertahanan 0,79% dari total PDB
  • 2006: 0,73%
  • 2007: 0,78%
  • 2008: 0,18%
  • 2009: 0,23%
  • 2010: 0,25%
  • 2011: 0,65%
  • 2012: 0,71%
  • 2013: 0,92%
  • 2014: 0,81%

Era Presiden Jokowi

  • 2015: rasio anggaran pertahanan 0,92% dari total PDB
  • 2016: 0,79%
  • 2017: 0,86%
  • 2018: 0,72%
  • 2019: 0,73%
  • 2020: 0,89%
  • 2021: 0,74%
  • 2022: 0,77%
  • 2023: data PDB belum tersedia
  • 2024: data PDB belum tersedia

Anggaran Kementerian Pertahanan Terbesar Kedua

Meski belanja pertahanan masih memiliki rasio yang rendah terhadap PDB, Kementerian Pertahanan saat ini menjadi kementerian dengan anggaran terbesar kedua di antara kementerian/lembaga lainnya pada 2024. Total anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 135,44 triliun pada 2024. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid