Istana: Ada yang Pakai Isu Pemakzulan Jokowi untuk Kepentingan Politik

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada rapat konsolidasi nasional kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
12/1/2024, 16.53 WIB

Istana merespons munculnya isu pemakzulan kepada Presiden Joko Widodo. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan ada pihak yang menggunakan narasi pemakzulan untuk kepentingan tertentu di tahun politik.

"Ada saja pihak-pihak yang mengambil kesempatan gunakan narasi pemakzulan presiden untuk kepentingan politik elektoral," kata Ari di Jakarta, Jumat (12/1) dikutip dari Antara.

Ari mengatakan di negara demokrasi, menyampaikan pendapat adalah hal yang saja. Namun terkait pemakzulan presiden, mekanismenya diatur dengan syarat yang ketat lewat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

"Di luar itu adalah tindakan inkonstitusional," katanya.

Dia juga mengatakan tuduhan kecurangan pemilihan umum harus bisa dibuktikan dalam mekanisme yang ada. Masyarakat bisa melaporkan kecurangan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ari juga mengatakan Presiden Joko Widodo saat ini masih fokus bekerja sampai akhir masa jabatannya. Selain itu, dia mengatakan rakyat masih memberikan dukungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk bekerja.

Halaman:
Reporter: Antara