Hasto Ungkap Sikap Partai Soal Kans Menteri PDIP Mundur dari Kabinet
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons beredarnya isu yang menyebut partainya akan menarik sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Kabar bakal mundurnya menteri-menteri dari PDIP makin mencuat setelah putra pendiri PDIP, Maruarar Sirait memilih hengkang dari partai yang sudah 20 tahun ia ikuti.
Hasto mengatakan partai akan terus mendengarkan aspirasi yang berkembang. Selain itu partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menurut dia juga tetap memperhatikan dinamika politik yang terus berkembang.
"Jadi kami dengarkan seluruh kehendak dari rakyat, kami lihat bagaimana proses intimidasi ini berjalan, dan bagi PDIP dilihat berbagai intimidasi ini kan kekhawatiran terhadap kepemimpinan Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," kata Hasto kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Rabu (17/1).
Hasto mengatakan, sejauh ini PDIP menempatkan tugas negara tetap untuk dijalankan oleh menteri-menteri partainya untuk membantu Jokowi selaku kepala pemerintahan. Oleh karena itu ia menyatakan belum ada hingga kini menteri dari PDIP masih komitmen menjalankan tugas negara.
Di sisi lain, ia juga menyebut menugaskan para menteri untuk memenangkan Pemilu 2024. Oleh karena itu menurut Hasto selama berada di pemerintahan, para menteri bisa menjalankan dua fungsi sekaligus termasuk mengawal netralitas.
"Maka seperti Pak Abdullah Azwar Anas, Menteri Aparatur Birokrasi, tidak pernah memiliki catatan tidak netral karena beliau mengemban tugas yang sangat penting untuk menjaga netralitas birokrasi," kata Hasto.
Saat ini, sejumlah menteri yang berasal dari PDIP masih berada di tubuh Kabinet Indonesia Maju. Beberapa menteri itu yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menpan-RB Azwar Anas, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, dan Menteri PUPR Basuki Hadinuljono.