Jonan: Presiden Jokowi Khawatir Cara Pengisian Ulang Mobil Listrik

ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelum rapat terbatas tentang Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi DKI di Kantor Kepresidenan Jakarta di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Sel
31/7/2017, 10.16 WIB

 (Baca: Pemerintah Siapkan Beragam Insentif Mobil Ramah Lingkungan)

Meski ada kekhawatiran tersebut, menurut Jonan, Presiden Jokowi mendukung pengembangan mobil listrik. Apalagi saat menghadiri Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu (30/7), Presiden menyampaikan rencana pengembangan mobil listrik akan dimasukkan dalam perhitungan pemerintah, mengikuti perkembangan global, terutama dalam menjawab isu perubahan iklim dan lingkungan.

Jonan juga mengatakan pengembangan mobil listrik di Indonesia bisa menghilangkan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Sumber energi listriknya juga bisa menggunakan batubara yang ada di dalam negeri. Ada juga gas alam di dalam negeri.

Kalau ini terjadi pengembangan hulu migas akan berubah. "Zaman berubah terus. Tidak ada yang bisa menghentikan perubahan zaman, begitu tanggapan Pak Presiden," kata Jonan.

(Baca: Temui Kalla, Pengusaha Otomotif Bahas Mobil Listrik dan Euro 4)

Untuk mendukung pengembangan mobil listrik, pemerintah juga tengah menyiapkan beberapa insentif. "Kalau mau mobil listrik masuk ke sini, itu biaya masuk, Pajak Penjualan atas barang mewah untuk impor mobil baik built up maupun tidak harus dibuat nol," ujar Jonan.

Halaman: