Tesla memutuskan untuk membangun pabrik mobil listriknya di India. Padahal sebelumnya produsen mobil listrik besutan Elon Musk ini santer diberitakan akan mendirikan pabriknya di Indonesia, seiring komitmen pemerintah mempercepat penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
Namun batalnya Tesla mendirikan pabrik di Indonesia menjadi berkah tersendiri bagi produsen mobil hybrid. Ini karena ATPM (agen tunggal pemegang merek) memiliki waktu ekstra untuk menjual mobil hybrid-nya sebelum mobil listrik berkembang lebih jauh lagi.
Apalagi jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) masih terbatas, sehingga belum sepenuhnya mendukung ekosistem mobil listrik berbasis baterai. Alhasil mobil hybrid saat ini dinilai lebih ideal untuk pasar Indonesia.
“Dengan terbatasnya fasilitas pengisian baterai, lebih ideal mobil hybrid. Oleh karena itu dalam transisi ke full mobil listrik, mobil hybrid bisa terus dikembangkan ke hybrid plug-in,” kata ekonom CORE Piter Abdullah.
Berdasarkan jenisnya, mobil hybrid dibagi menjadi dua, yakni hybrid electric vehicle (HEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Mobil HEV adalah berpenggerak mesin pembakaran internal atau berbahan bakar minyak (BBM), dan motor listrik.
Cara kerja mobil HEV ini pun ada beberapa jenis. Mobil full hybrid menggunakan mesin BBM sebagai sumber utama penggerak. Pada kecepatan rendah, motor listrik menjadi penggerak utama untuk menghemat BBM.
Motor listrik memberikan tenaga tambahan jika diperlukan, yakni ketika pengendara ingin meningkatkan akselerasi untuk menyalip mobil di depannya, atau dalam kondisi jalan menanjak. Dalam kondisi ini mesin BBM dan motor listrik akan aktif secara bersamaan.
Baterai yang berkapasitas cukup besar juga memungkinkan mobil menempuh jarak cukup jauh hanya menggunakan motor listriknya sebelum digantikan mesin BBM saat kapasitas baterai sudah lemah, yang sekaligus mengisi ulang daya baterai.
Mayoritas mobil hybrid yang dijual di tanah air berjenis ini. Toyota menjadi merek dengan lini mobil hybrid terbanyak, di antaranya All New Corolla Cross Hybrid, All New Camry Hybrid, All New Corolla Altis Hybrid, dan C-HR Hybrid.
Sebenarnya Toyota juga memiliki Prius dan Alphard dalam lini mobil hybrid-nya. Namun dua mobil ini tidak tertera pada situs resmi Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal pemegang merek (ATPM) pabrikan asal Jepang ini di Indonesia, karena penjualannya yang minim.
Prius merupakan kendaraan ramah lingkungan pertama yang dipasarkan TAM di tanah air pada 2009. Kemudian pada 2012 TAM memperkenalkan Camry Hybrid, diikutii Alphard Hybrid pada 2015, dan C-HR Hybrid pada 2019, dan terakhir Corolla Hybrid.
Kedatangan Prius ke Indonesia ketika itu nyaris berbarengan dengan CR-Z yang berkonsep sport hybrid dari Honda. Namun pada pertengahan 2016 Honda memutuskan untuk menyuntik mati mobil ini karena penjualannya yang kurang oke secara global. Walaupun di Indonesia mobil ini cukup laris.
Selain Toyota dan Honda, Suzuki juga memiliki Ertiga diesel hybrid yang diperkenalkan pada 2017. Namun teknologi hybrid pada mobil ini merupakan teknologi ringan yang tidak disertai dengan baterai, melainkan aki yang berkapasitas besar.
Aki hanya berfungsi untuk menyimpan energi yang terbuang saat pengereman yang akan disalurkan kembali untuk menambah daya saat akselerasi. Saat diperkenalkan pada 2017 lalu, Ertiga diesel Hybrid ini dibanderol Rp 228 juta per unit.
Nissan juga memiliki mobil Hybrid yang diberi nama e-POWER. Sistem hybrid pada e-POWER berbeda dengan hybrid lainnya. Mobil hybrid Nissan menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama, sedangkan mesin BBM hanya berfungsi sebagai generator pengisi daya baterai.
Ada tiga mode berkendara mobil Nissan e-POWER, yakni EV Mode, murni mobil listrik di mana mesin BBM tidak memproduksi listrik; S Mode di mana mesin BBM memproduksi listrik untuk meningkatkan performa motor listriknya; serta ECO Mode yang mengoptimalkan kinerja mesin untuk efisiensi maksimal.
Harga mobil Hybrid:
- Toyota All New Corolla Cross HEV Rp 510,6 juta
- Toyota All New Corolla Altis HEV Rp 591,6 juta
- Toyota All New C-HR HEV Rp 559,1 juta
- Toyota All New Camry HEV Rp 848,5 juta
- Toyota Prius Gen-3 (2009) Rp 599 juta
- Toyota Alphard Hybrid (2015) Rp 1,42 miliar
- Honda CR-Z (2009) Rp 475 – 489 juta, versi Facelift (2016) Rp 535 juta
- Nissan Kicks e-POWER Rp 449 juta
Tak jauh berbeda dengan hybrid, PHEV menambahkan fitur pengisian daya eksternal dengan kapasitas baterai yang lebih besar. Sehingga mobil ini dapat melaju full elektrik lebih jauh sebelum berganti ke penggerak mesin BBM ketika daya yang tersisa pada baterai habis.
Tidak banyak ATPM yang menjual mobil ini di Indonesia. Yang terbaru, TAM meluncurkan Prius PHEV pada 2020 dengan banderol Rp 884 juta per unit. Sebelum kedatangan Prius, Mitsubishi lebih dulu memasarkan Outlander PHEV, dan dan BMW dengan mobil sport I8.
Harga mobil Hybrid Plug-in:
- Toyota Prius PHEV Rp 884 juta
- Outlander PHEV Rp 1,31 miliar
- BMW I8 Rp 3,62 miliar (coupe) – Rp 3,98 miliar (roadster).