Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berfokus mengantisipasi kenaikan harga cabai dan bawang merah akibat banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Ia meminta pejabat eselon I dan II untuk memantau harga di pasar.
"Sudah dalam pengendalian lapangan dan kerja sama dengan pemerintah daerah, kabupaten, dan provinsi," kata Syahrul di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (6/1).
Menurut dia, sejauh ini kenaikan harga cabai dan bawang merah masih terkendali dan tergolong wajar. Karena itu, Kementerian Pertanian hanya melakukan intervensi terbatas saat terjadi kekurangan pasokan.
Secara keseluruhan, Syahrul menilai kenaikan harga bahan pangan tidak signifikan. "Secara umum, stok di lapangan berada dalam kontrol, cukup," ujar dia.
(Baca: Cuaca Ekstrem Kerek Harga Pangan, Inflasi November Capai 0,20% )
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga beberapa jenis cabai di DKI Jakarta naik. Harga cabai merah besar naik 60,77% dibandingkan akhir pekan lalu, menjadi Rp 75.000 per kilogram.
Kemudian, harga cabai merah keriting naik 25,85% menjadi Rp 65.000 per kilogram. Harga cabai rawit hijau meningkat 30,38% menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Sedangkan, harga bawang merah ukuran besar terpantau turun 5,36% menjadi Rp 44.150 per kilogram. (Baca: Kementan Gelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian dan Petani Andalan)
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 14 kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan longsor. Di Kabupaten Bekasi, ada 18 kecamatan dan 34 kelurahan mengalami banjir. Lalu, 12 kecamatan dan 51 kelurahan di Kota Bekasi.
Di Kabupaten Karawang ada satu kecamatan dan satu kelurahan terdampak banjir. Sedangkan di Kota Bogor ada enam kecamatan dan 16 kelurahan. Kemudian, di Kota Tangerang mencakup 13 kecamatan dan 42 kelurahan.
Di Kota Tangerang Selatan terdapat enam kecamatan dan 19 kelurahan terdampak banjir. Di Kabupaten Lebak, ada enam kecamatan dan 24 kelurahan. Kemudian, Kota Depok 11 kecamatan dan 18 kelurahan.
Di Jakarta Timur, ada empat kecamatan dan enam kelurahan terdampak banjir. Sedangkan di Jakarta Barat tercatat enam kecamatan dan 18 kelurahan terdampak banjir.
Untuk wilayah Jakarta Selatan, ada lima kecamatan dan 10 kelurahan yang terdampak, dengan pengungsi mencapai 4.209 orang. Di Jakarta Utara, dua kecamatan dan lima kelurahan mengalami banjir.
Sedangkan di Jakarta Pusat, tidak ada kecamatan maupun kelurahan yang terdampak banjir. (Baca: Kementan Fokus Swasembada Bawang Putih dan Tindak Mafia Pangan)