(Baca: Ingin Kurangi Impor, Ketua DPD: RUU Kedaulatan Pangan Harus Dikawal)
Menurutnya, salah satu permasalahan pangan di Indonesia ialah tingginya limbah makanan terbuang. Berdasarkan data Food Sustainibilty Index 2017 yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) , Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan limbah makanan terbuang yang terbesar dunia. Sementara, posisi pertama diduduki oleh Arab Saudi.
Adapun limbah makanan itu antara lain berasal dari proses pengolahan, pasca panen, hingga di rumah makan. Adapun, komoditas serealia dan kacang-kacangan mengalami loss di tingkat panen sebesar 9,49%, tingkat pengumpulan 4,81%, dan pengeringan 2,9%.
Sementara, tingkat waste di restoran Sunda tercatat menjadi yang tetinggi. "Restoran Sunda menjadi pembuang makanan terbesar dibandingkan restoran lain," ujar dia.
Sedangkan, pembuang makanan terkecil ialah restoran Padang. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan, perempuan dewasa menghasilkan limbah makanan terbesar dibandingkan laki-laki. Kemudian, anak-anak juga turut memberikan andil besar terhadap food waste.
(Baca: Dorong Ketahanan Pangan, Pemerintah Fokus Bangun Irigasi dan Bendungan)