PTPN dan RNI Perkuat Usaha Perkebunan Teh di Jawa Barat

Donang Wahyu|KATADATA
Mitra Kerinci menggandeng PTPN VIII kerja sama untuk mengelola sekitar 2.000 hektare kebun teh.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
2/5/2018, 16.55 WIB

Karenanya butuh kerjasama kedua perusahaan guna memperkuat komoditas teh di pasar dunia. PTPN VIII merupakan pemilik lahan teh terbesar di Indonesia serta berpengalaman di bidang pengolahan teh. Sementara Mitra Kerinci adalah penghasil teh hijau terbesar di Asia Tenggara.

(Baca Juga: Gandeng 3 Bank BUMN, KAI Buat Kartu Elektronik Transportasi)

Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan, kerja sama tersebut bisa menjadi contoh sistem pengelolaan industri teh yang produktif dan efisien. Alasannya, tantangan utama pengelolaan teh saat ini  masih tinggi seiring dengan  harga pokok produksi  mencapai Rp 20 ribu per kilo gram.

“Keunggulan kedua pihak perlu dikembangkan dalam skema kerja sama dan diterapkan dalam skala kecil terlebih dahulu,” ujar Wahyu.

Dengan begitu, diharapkan  industri teh dalam negeri bisa bangkit dan bersaing di pasar global. Kontradiksi penurunan areal dan produktivitas teh Indonesia bisa membuka peluang dengan pertumbuhan konsumsi minuman teh dalam kemasan yang bertumbuh hingga 2,3 juta liter per tahun.

Halaman:
Reporter: Michael Reily