BPJT Siapkan Strategi untuk Memecah Kemacetan di Jalan Tol Saat Mudik

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Antrean kendaraan di gerbang tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. BPJT telah menyiapkan strategi untuk mengurai kemacetan saat mudik lebaran 2019.
Editor: Sorta Tobing
8/5/2019, 02.00 WIB

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengurangi kemacetan jalan tol pada saat mudik Lebaran 2019. Salah satunya penerapan sistem satu arah atau one way.

Sistem tersebut akan diterapkan pada arus mudik, mulai dari KM 29 Tol Cikampek hingga KM 262 Bresbes Barat. Sedangkan arus baliknya akan berlaku mulai KM 189 hingga KM 29 atau 25 Tol Palimanan. 

Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II BPJT Joko Santoso menjelaskan rencananya skema tersebut akan dilaksanakan mulai 31 Mei-2 Juni pada arus mudik, dan 7-10 Juni pada arus balik.

Menurut dia, berdasarkan evaluasi mudik pada tahun lalu, sistem satu arah berhasil mengurangi kemacetan pada saat arus balik. "Waktu itu pada saat arus balik sangat membantu meningkatkan kapasitas jalan tol sehingga pengguna jalan dari arah Jawa ke Jakarta lebih cepat," ujarnya, di Jakarta, Selasa (7/5).

(Baca: Tol Cisumdawu Bisa Mulai Dijajal Saat Mudik Lebaran 2019)

BPJT juga akan menyediakan lima helikopter untuk mengevakuasi kecelakaan sehingga tidak menimbulkan kemacetan yang panjang. Helikopter yang akan digunakan yaitu milik Kementerian Perhubungan dan Kepolisian. Namun, ia belum bisa memastikan berapa banyak helikopter yang tersedia sejak H-10 dan H+10 Lebaran.

Selain itu, BPJT akan memindahkan Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama. Relokasi gerbang tol tersebut nantinya melayani transaksi kendaraan menuju Palimanan. GT Kalihurip Utama di KM 67 pada ruas Tol Cipularang akan melayani transaksi Cileunyi. "Ini salah satu upaya utk memecah kemacetan di Cikarang Utama," kata dia.

(Baca: Gerbang Tol Cikarang Utama Dipindah, Tarif Tolnya Tak Berubah)

BPJT mengimbau kepada para pemudik untuk mengisi uang elektronik sebelum memasuki gerbang. Joko mengatakan salah satu penyebab kemacetan yang terjadi pada tahun lalu karena banyaknya kendaraan yang masuk ke tempat peristirahatan dan pelayanan atau rest area untuk mengisi uang elektronik.

Tarif tol dari dari Jakarta hingga Probolinggo, Jawa Timur, yaitu Jakarta-Probolinggo Rp 727.500, Jakarta-Cirebon (Via GT Kanci) Rp 144.000, Jakarta-Cirebon (Via GT Palimanan) Rp 132.000, Jakarta-Semarang Rp 349.500, Jakarta-Solo Rp 426.500, Jakarta-Surabaya Rp 675.500, Jakarta-Pasuruan (Grati) Rp 727.500.

Joko mengatakan, BPJT sedang mengatur untuk memperbanyak rest area yang menyediakan mushola, tempat parkir, dan toilet. Untuk kelancaran arus mudik, BPJT akan menyediakan tempat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan toilet mobile.

(Baca: Tol Cisumdawu Bisa Mulai Dijajal Saat Mudik Lebaran 2019)

Reporter: Fariha Sulmaihati